Suth Ret, gadis cantik asal Kamboja, tidak menyangka operasi cabut gigi yang dilakukannya bisa mengakibatkan malapetaka. Gadis remaja berusia 18 tahun itu mengalami penyakit langka yang disebut dengan necrotising fasciitis. Akibat penyakit itu, sebagian besar wajah Suth malah rusak dan membusuk.

Necrotizing fasciitis umumnya dikenal sebagai penyakit pemakan daging atau sindrom bakteri pemakan daging. Penyakit tersebut disebabkan infeksi oleh bakteri terhadap jaringan lunak di bawah kulit.

Bakteri pemakan daging yang sudah terbentuk di tenggorokannya bergerak ke atas melalui aliran darah sebelum menyerang wajahnya.

Setelah bakteri memakan kulit dan jaringan lunak di bawahnya, wajah Suth akan dipenuhi luka yang sangat mengerikan. Akibatnya, Suth tidak bisa makan sehingga berat badannya menurun dengan drastis hanya dalam beberapa hari.

Bakteri Mengeluarkan Racun

Bakteri tersebut mengeluarkan racun yang akan merusak kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Necrotising fasciitis bisa muncul dari luka ringan yang berkembang dengan cepat di setiap bagian tubuh.

Menurut laporan Mirror.co.uk, beberapa gejala penyakit yang membuat penderitanya tampak seperti zombie ini adalah pembengkakan di daerah yang terinfeksi, diare dan muntah. Terkadang serangan tersebut disertai bercak gelap pada kulit yang akan berubah melepuh jika tidak segera ditangani.

Suth dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat bantuan dari Yulia Khouri yang melihat foto-foto gadis malang itu di Internet. Yulia merupakan mantan ekspatriat dari Kanada yang pernah tinggal di desa tempat Suth tinggal.

" Setelah saya melihat dia, tidak ada lagi yang bisa saya lakukan selain membantunya. Dia tahu menderita penyakit tersebut. Tapi dia tidak tahu efek panjang dari kerusakan pada wajahnya," kata Yulia.

Wajah Direkontruksi

Beberapa ahli bedah rekonstruksi wajah terkenal dari Kamboja mendaftar untuk membantu merekonstruksi kembali wajah Suth.

Tim ahli dari Jerman dan seorang ahli bedah dari Malaysia yang memiliki pengalaman 40 tahun mulai merancang langkah-langkah penting untuk mengobati Suth.

Suth dilaporkan dalam kondisi stabil. Sementara warga desa mulai mengumpulkan uang untuk membantu pemulihan Suth yang diperkirakan memerlukan waktu yang yang panjang. Meski banyak yang bisa bertahan dari penyakit kejam ini, sekitar dua dari setiap lima penderita akan meninggal karena necrotising fasciitis.

Mereka yang menjadi penyintas penyakit langka ini biasanya hidup dengan kondisi cacat atau wajah yang rusak.