SESAAT IBU KELUAR DARI KAMAR - tanpa Icha. Siti dan Emak mendadak heran. Wajah Ibu seperti berseri-seri. Ibu memang nampak agak kurus. Padahal Ibu sebelumnya bertubuh sintal dan segar. ''Capek bercanda... dia tidur...'' kata Ibu dengan wajah ceria sambil duduk di depan Ibu dan Siti yang segera tersenyum sumringah.

''Ya... tadi dia memang dia belum tidur Bu.. Dan perlengkapannya sudah saya bawa semua'' kata Siti sembari menunjukkan ke koper kecil di kursi sebelahnya.

''Ohhhh... Ya. Bapak belum pulang kerja Ti.. Ibu hanya berdua dengan pembantu. Rusman dan isterinya semallam di sini'' kata Ibu masih dngan wajah cerah dan ceria. Seolah dia hari itu dia sedang berbahagia sekali dan mungkin sebelumnya dia selalu diamuk rasa gelisah.

''Begini Bu.. Siti rencananya akan menikah... Jadi saya kemari ingin memberi tau dan mengundang keluarga besar ibu untuk hadir di hari pernikahan itu'' Emak kemudian memberitau tentang maksud kedatangannya disamping mengantar Icha.

''Ohhhh Ya. Dengan Rizal kan...?'' ujar Ibu yang sedikit agak berubah wajahnya.

''Ya...'' hanya singkat saja jawaban Emak.

''Insyah Allah saya dan keluarga akan datang...'' kata Ibu yang seolah tak begitu terkejut dengan ungkapan Emak, karena dia memang sudah tau sebelumnya.

''Jadi nanti... dalam acara pernikahan itu kami akan bawa dulu Icha yang setidak-tidaknya dia juga harus ada di situ, karena keluarga besar Rizal dan kami juga tentu ingin kan dia ada di situ. Nanti setelah usai helat pernikahan, akan kami antar lagi ke mari'' kata Emak. Dia harus mengutarakan diantar kembali itu agar Ibu tak berprasangka, tidak akan di antar.

''Kapan acara resmi nya...?'' tanya Ibu.

''Seminggu lagi...'' ujar Emak.

''Jadi Icha dijemput sebelum acara berlangsung kan...?''

''Iya...'' ucap Emak lagi.

''Berarti minggu depan dia di jemput...?''

''Begitu lah.. Ibu tak perlu khawarir soal Icha walaupun kelak Siti nanti sudah menikah. Dia akan tetap milik kita bersama. Di sini Oma nya dan di sana neneknya. Sama saja kan...?'' kata Emak lagi seolah ingin menyatakan bahwa soal Icha tak perlu dipermasalahkan walau pun kelak Siti akan menikah.

''Iyalahhh... Ngak apa-apa. Harapan saya hendaknya walaupun Siti sudah menikah jangan putuskan hubungan saya dengan Icha. Itu keinginan saya...'' suara Ibu serak. Wajahnya memelas. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya..

Cerita Selanjutnya...