BANJARNEGARA – Selain dinikmati langsung, buah durian juga bisa diolah menjadi beragam makanan. Salah satunya adalah jenang buah tradisional. Warga di Banjarnegara sudah 30 tahun membuat jenang tradisional dari buah ini. Omzetnya bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Buah durian memiliki rasa manis dan aroma yang menggoda. Selain bisa dimakan secara langsung, durian juga bisa dapat dijadikan jenang atau dodol.

Hal inilah yang ditekuni oleh Yuwono, warga Desa Pucang, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sudah sejak 30 tahun lalu Yuwono memproduksi jenang tradisional dengan beragam variasi rasa buah dan penyajiannya.
Berbahan tepung beras, gula kelapa, dan buah-buahan, jenang diolah dalam wajan raksasa. Setelah matang, dibentuk bulat dan dilumuri cokelat. Dikarenakan dibuat dengan cara tradisional, jenang durian ini memiliki kekhasan rasa tersendiri.

Yuwono yang memiliki usaha dengan merek Haji Trisno ini rata-rata membuat 1 kuintal jenang setiap hari. Jenang tersebut telah dipasarkan ke sejumlah daerah Tanah Air, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Beragam variasi buah pun telah dikembangkan.

Satu tusuk jenang ini diketahui hanya dijual Rp5.000. Dari usaha pembuatan jenang tradisional itu, Yuwono mampu mengantongi omzet Rp30 juta per bulan. Selain sebagai oleh-oleh, jenang durian juga menjadi sajian wajib di masyarakat perdesaan Jawa saat hajatan.