BUTET DAN LINDA - hanyut dengan keterangan Siti sebentar tadi. Mereka juga jadi terharu. Bagaimana selama ini Ibu Rusman itu begitu menderita bathin akibat memikirkan cucunya yang tak pernah dimilikinya secara utuh. ''Jadi bagaimana sikap kau'' tanya Linda..

''Aku sudah bilang tadi, mau mengantarkan Icha. Biarlah dulu Icha di sana. Aku tak tega juga.

Disamping itu dia juga sangat terpukul nampaknya karena aku akan menikah. Berarti Icha akan semakin jauh saja...'' Siti memelas. Suaranya kian hilang-hilang timbul.

''Ngak apalah Ti... aku pun sepertinya tak tega juga. Karena aku juga merasakan bagaimana mana seorang nenek terhadap cucunya. Bahkan kecintaan mereka melebihi kecintaan pada anak-anaknya'' kata Butet yang juga merasakan bagaimana anak-anaknya bahkan lebih sayang pada neneknya ketimbang dirinya.

''Jadi kapan kau antar Icha'' tanya Linda.

''Besok lah... Kasihan betul aku...''

''Baguslah itu sambil memberitaukan tentang rencana pernikahan mu.''

***

ESOK HARINYA, Siti bersama Emak pergi ke kediaman Ibu Rusman. Sengaja Siti membawa Emak agar Emak juga dapat mengundang langsung keluarga Rusman dalam pesta pernikahannya.

Di rumah Rusman - Ibu menyambut Icha begitu harunya. Bahkan Icha sendiri yang juga pernah beberapakali tinggal bersama Ibu, sepertinya rindu juga. Mengapa ketika Ibu mengangkatnya dari gendongan Siti. Dia melonjak-lonjak kegirangan seolah dia senang hati juga bertemu dengan sang nenek.

Emak jadi terharu juga melihat sikap Ibu yang langsung membawa-membawa Icha ke kamarnya.
Siti dan Emak membiarkan saja sikap Emak itu. Mereka seolah paham dan mengerti, kalau Ibu seolah ingin melampiaskan rindu hanya berdua dengan Icha tanpa diusik siapa pun.

Bahkan seterusnya mereka mendengar suara Icha yang gelak tertawa dari arah kamar Ibu. Emak jadi geleng-geleng kepala. Siti juga jadi tersenyum.

''Kasihan dia Ti...'' Emak bicara kearah Siti dengan wajah sendu. Siti merasakan juga apa yang saat itu dirasakan Emak.

''Ngak apalah. Biarkan dulu Icha beberapa lama di sini ya Ti'' kata Emak. Siti mengangguk-angguk. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...