Ulama Malaysia, Sheikh Hussain Yee, angkat bicara soal fotonya mencium dahi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud yang menjadi viral baru-baru ini. Dia mengaku tidak pernah berencana mencium dahi Raja Arab Saudi yang tengah berkunjung ke negaranya tersebut. " Mencium dahi Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, itu hanyalah reaksi biasa, sebuah kebetulan dan sama sekali tidak direncanakan," kata Sheikh Hussain.

Dia mengatakan, itu sudah menjadi budaya Arab dan merupakan tindakan yang datang secara spontan. Sehingga dia merasa terkejut setelah tahu foto itu menjadi viral di dunia maya.

" Saya juga terkejut foto itu menjadi viral. Pada waktu itu saya diminta oleh Dewan Islam di sini untuk hadir bersama dalam pertemuan antara Raja Salman dengan mufti-mufti," tambahnya.

Menurut dia, jika bertemu--sebagai seorang ahli agama didikan Madinah--memang sejak dahulu ia terbiasa dengan peradaban menghormati pemimpin, juga orang tua, dan ulama.

" Dan setelah pertemuan itu, diadakan sesi bersalam-salaman. Jadi sampai giliran saya, itu yang terjadi," katanya kepada Sinar Online saat berkunjung ke Kompleks Kumpulan Media Karangkraf, Senin 6 Maret 2017.

Seperti diketahui sebelumnya, foto yang menampilkan seorang pria tua mencium dahi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menimbulkan tanda tanya banyak pihak tentang identitas pria tersebut.

Padahal Hanya Seorang Pengkhotbah

Raja Salman tiba di Malaysia pada 26 Februari lalu untuk melakukan kunjungan negara selama empat hari.

Kunjungan pertama kalinya Raja Salman ke Malaysia itu adalah atas undangan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V.

Sheikh Yee mengatakan, dalam acara itu dia hanyalah seorang pengkhotbah yang tiada kaitan khusus dengan Raja Salman.

" Apa yang penting adalah ucapan-ucapan beliau yang menginginkan para pendakwah untuk berkomitmen dalam melaksanakan tugas," katanya lagi.

Sheikh Yee merupakan mantan mahasiswa Bahasa Arab dan Islam di Universitas Madinah. Dia juga adalah presiden dan pendiri organisasi Al-Khaadem di Malaysia.

Dia pernah menjabat sebagai Konselor dan Pendakwah di Perkim, Kuala Lumpur, dan merupakan mantan Direktur Dakwah untuk Pusat Islam di Hong Kong pada 1984-1985.