MANADO - Seorang ibu dan anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan disertai kekerasan di Desa Tateli Dua, Jaga IV, Kecamatan Mandolong, Minahasa, Kamis (9/3/2017). Sang ibu, TM (54) meninggal di tempat kejadian diduga akibat cekikan. Sedangkan anaknya, SR (19) dilarikan ke rumah sakit dengan luka memar di bagian wajah dan dada serta luka di pelipis sebelah kanan.

 
Salah satu keluarga yang minta namanya dirahasiakan, mengatakan,  pelaku mengancam RS. RS pun sempat menceritakan ancaman itu kepadanya.

"Percuma ngana teriak, ngana pe mama so mati (percuma kau teriak, ibu mu sudah meninggal)," sebut dia menirukan tuturan RS.

RS dilarikan ke rumah sakit karena menderita sejumlah luka akibat tindakan kekerasan pelaku yang belum dikenal. Dia juga mengaku diperkosa oleh pelaku. ibunya TM (54) sudah tidak bernyawa saat warga memberikan pertolongan.

Sementara itu, paman RS, Frangky Limmpele (35) saat ditemui di Rumah Sakit Prof Kandouw, Malalayang menceritakan bahwa keponakannya menderita luka memar di wajah dan ada luka tusuk.

Kejadian yang menimpah RS dan TM menghebohkan warga Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, saat RS keluar dari rumah mereka dengan hanya mengenakan handuk dan meminta pertolongan, Kamis (9/3/2017) pagi.

Budi Sulistyono, tetangga korban yang dimintai tolong lalu segera menghubungi Babinsa Desa Tateli mengevakuasi RS ke rumah sakit.

Aparat kepolisian yang datang kemudian mengevakuasi jenazah TM ke rumah sakit untuk dioutopsi. Penuturan keluarga korban, kemungkinan pelakunya adalah orang dekat. Karena RS sempat mendengar pelaku menyebutkan kalimat, "Ngana sejak SMP kita so ser-ser (kau sejak SMP sudah saya incar)".

Kejadian yang menimpa ibu dan anak ini, sontak membuat heboh.

Berbagai postingan di lini massa media sosial mengungkapkan kekesalan atas kebiadaban tersebut, dan menyatakan simpati bagi korban.

Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan pelaku dan motif pemerkosaan dan pembunuhan itu.