DUGAAN LINDA DAN BUTET - masuk akal Siti juga, seolah dengan menikahnya Siti sudah barang tentu hubungan mereka semakin jauh. Artinya Siti kan sudah punya suami dan tidak akan semudah itu lagi untuk menemui atau menelponnya.
Sesaat pembantu rumah keluar membawa hidangan minuman dan penganan ringan.
''Jadi tadi Bapak tidak ada bilang mau ke mana...?'' tanya Siti pada si pembantu.
''Saya dengar sekilas mereka ke rumah orang tuanya...''
Kata si pembantu yang nampak hormat betul dengan Siti, mungkin dia tau kalau Siti dulunya isteri Rusman.
''Iyalah...'' kata Siti, si pembantu lalu bergegas meninggalkan ruang depan.
''Jadi bagaimana Ti...'' tanya Butet minta pendapat Siti sebab tidak akan mungkin menunggu Rusman tanpa kejelasan yang pasti.
''Coba dihubungi lagi Ti. Kalau memang nanti tak juga diangkat. Ya sudahlah. Kita pulang'' kali ini Linda kasih saran. Siti mengikuti saran Linda yang segera mencoba menghubungi Rusman.
Betul juga - kali ini diangkat. Tetapi bukan suara Rusman. Suara Ibu diseberang sana.
''Ada apa Ti... Ini Ibu'' terdengar suara Ibu dengan suara agak serak dan lemah. ''Ohhhh, Ibu. Bang Rusman dimana...?''tanya Siti yang agak terkejut juga jika Ibu yang menyambut telponnya.
''Ada disebelah Ibu - Siti di mana..?'' tanya Ibu. ''Di rumah Bang Rusman...'' ''Ohhhhh--Ya'' sepertinya Ibu agak terkejut juga dengan jawaban Siti, ini dapat didengar Siti jika suara Ibu agak tersentak. ''Begini Bu—maksud kedatangan Siti menemui Bang Rusman...''
''Ya... tak usah lanjutkan.. Kami sudah tau...'' mendadak kata-kata Siti dipenggal Ibu. ''Tau apa Bu...'' ''Siti mau menikah...'' ''Dari mana Ibu tau...???'' ''Waktu ada acara lamaran di rumah Siti - Ibu dan Rusman kan mau berkunjung karena Ibu rindu sama Icha. Tapi setelah kami tanya dengan warga di sekitar tempat tinggal Siti kenapa ada ramai-ramai. Mereka mengatakan kalau ada acara lamaran di rumah Siti. Dan kami tak jadi masuk'' ujar Ibu lagi. Kali ini suaranya begitu serak. Sesaat Siti terdiam dengan keterangan Ibu itu. Dia terpana sesaat. Patutlah tadi Rusman tak ingin mengangkat telponnya. Mungkin dia tau kalau Siti akan memberitau akan rencana pernikahannya. Betul dugaan Butet dan Linda (Bersambung) Cerita Sebelumnya... Cerita Selanjutnya...
''Ada apa Ti... Ini Ibu'' terdengar suara Ibu dengan suara agak serak dan lemah. ''Ohhhh, Ibu. Bang Rusman dimana...?''tanya Siti yang agak terkejut juga jika Ibu yang menyambut telponnya.
''Ada disebelah Ibu - Siti di mana..?'' tanya Ibu. ''Di rumah Bang Rusman...'' ''Ohhhhh--Ya'' sepertinya Ibu agak terkejut juga dengan jawaban Siti, ini dapat didengar Siti jika suara Ibu agak tersentak. ''Begini Bu—maksud kedatangan Siti menemui Bang Rusman...''
''Ya... tak usah lanjutkan.. Kami sudah tau...'' mendadak kata-kata Siti dipenggal Ibu. ''Tau apa Bu...'' ''Siti mau menikah...'' ''Dari mana Ibu tau...???'' ''Waktu ada acara lamaran di rumah Siti - Ibu dan Rusman kan mau berkunjung karena Ibu rindu sama Icha. Tapi setelah kami tanya dengan warga di sekitar tempat tinggal Siti kenapa ada ramai-ramai. Mereka mengatakan kalau ada acara lamaran di rumah Siti. Dan kami tak jadi masuk'' ujar Ibu lagi. Kali ini suaranya begitu serak. Sesaat Siti terdiam dengan keterangan Ibu itu. Dia terpana sesaat. Patutlah tadi Rusman tak ingin mengangkat telponnya. Mungkin dia tau kalau Siti akan memberitau akan rencana pernikahannya. Betul dugaan Butet dan Linda (Bersambung) Cerita Sebelumnya... Cerita Selanjutnya...