TERNATE - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara, mensinyalir, Kabupaten Pulau Morotai, salah satu pulau terdepan yang berada di bibir lautan Pasifik, merupakan pintu masuk peredaran gelap narkoba. Kepala BNNP Maluku Utara, Richard Nainggolan, di Ternate, Selasa, mengatakan, penanganan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Morotai merupakan agenda utama sehingga dibutuhkan sinergitas.

"Mengantisipasi Morotai menjdai pintu masuk narkoba dibutuhkan kerjasama antara BNNK Morotai dengan Polres setempat serta instansi terkait lainnya dalam hal berbagi informasi serta kolaborasi peranan dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkoba," ujarnya.

Bahkan, kata Richard sebagai bentuk komitmen memberantas narkoba, BNNP Maluku Utara telah melakukan tes urine secara dadakan kepada seluruh personilnya.

"Kami memberantas peredaran maupun pengguna narkoba dengan tidak mengabaikan kemungkinan oknum internal BNNP Maluku Utara juga terlibat," katanya.

Sedangkan, Kapolres Pulau Morotai, AKBP Matheis Beay ketika dihubungi menyatakan, wilayah kerjanya merupakan terminal jalur masuk peredaran gelap narkoba dan selama ini pengembangan kasus terkendala operasional lapangan.

Karena itu, sinergitas dengan BNN Kabupaten Pulau Morotai diharapkan menjadi solusi pemberantasan narkoba di daerah itu yang akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata serta kelautan dan perikanan.

"Kami akan menguatkan koordinasi dengan semua pihak untuk menyatakan perang terhadap narkoba harus bahu membahu dan tidak ada ego sektoral karena tujuannya memberantas barang haram tersebut," tegas Kapolres.