JAKARTA - Kementerian Perhubungan memberikan subsidi untuk angkutan barang di Papua sebagai bagian dari program pembangunan di wilayah Papua dan pemerataan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan program tersebut juga meliputi pembangunan infrastruktur transportasi.

"Tahun ini 10 persen anggaran Kemenhub dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di Papua, dan kita mulai dengan tol laut. Oleh karenanya selain memberikan subsidi untuk masyarakat bepergian, kita juga mensubsidi angkutan barang di Papua," katanya dalam siaran pers kementerian, Senin

Pembangunan infrastruktur transportasi laut dan penyeberangan, menurut dia, perlu dioptimalkan guna mendukung konektivitas antarpulau serta jalur angkutan barang di Papua.

"Adanya tol laut dapat mengurangi disparitas harga antara Timur dan Barat. Saat ini kita sudah dapat mencapai wilayah di Timika, Merauke, Manokwari dan kita akan tingkatkan untuk dapat mencapai wilayah yang berada di ketinggian (pegunungan)," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, selanjutnya juga perlu disediakan transportasi sungai ke daerah terpencil/terdalam di wilayah Papua.

"Mulai tahun ini distribusi barang sudah kita lakukan melalui sungai di Merauke, Timika, Asmat ke wilayah Utara sehingga angkutan barang bukan hanya di daerah pantai saja tapi juga di daerah sungai sehingga harga barang akan lebih murah," tuturnya.

Selain itu, ia melanjutkan, perlu transportasi udara untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil di Papua.

Guna meningkatkan layanan transportasi udara di Papua, ia menjelaskan, Kementerian Perhubungan berencana membangun delapan bandara yang panjang landasan pacunya lebih dari 1.000 meter, yang bisa didarati pesawat berbadan besar.

"Harapannya saudara-saudara kita yang tinggal di daerah yang lebih tinggi (pegunungan) dapat dicapai dengan pesawat yang lebih besar," ujarnya.