GAYA hidup tidak sehat sejak remaja dapat berdampak fatal di kemudian hari. Sebuah penelitian memperingatkan, remaja perempuan yang malas makan sayur dan hobi mengonsumsi minuman manis, minuman ringan atau bersoda, berisiko tinggi terkena kanker payudara sebelum menopause. Remaja perempuan atau dewasa muda yang menjalani diet terkait peradangan kronis berisiko lebih tinggi terhadap kanker payudara premenopause. Hal ini merupakan temuan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa diet yang mempromosikan peradangan kronis selama remaja dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebelum menopause," kata Karin Michels, Profesor di University of California, Los Angeles Fielding School of Public Health, dikutip oleh Boldsky, Kamis (2/3/2017).

Diet rendah sayuran dan tinggi gula, serta diet minuman ringan, gula halus, karbohidrat, daging merah dan olahan, serta margarin telah dikaitkan dengan tingginya peradangan dalam darah, tutur Michels.

"Karena kanker payudara membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk muncul, kami ingin tahu apakah diet tersebut selama fase awal kehidupan seorang wanita merupakan faktor risiko kanker payudara," tambahnya.

Untuk studi ini, Michels dan koleganya menggunakan data dari 45.204 wanita yang terdaftar dalam Nurses' Health Study II, di mana mereka telah menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan pada 1998, ketika mereka berusia antara 33-52 tahun, tentang diet selama sekolah tinggi. Diet orang dewasa dinilai pertama menggunakan kuesioner frekuensi makanan pada 1991, ketika peserta berusia 27-44 tahun, dan kemudian setiap empat tahun setelah itu.

Diet setiap wanita diberi skor inflamasi menggunakan metode sebelumnya yang menghubungkan diet dengan penanda inflamasi dalam darah. Selama 22 tahun masa tindak lanjut, 870 wanita yang menyelesaikan sekolah tinggi kuesioner frekuensi makanan didiagnosis dengan kanker payudara pre-menopause dan 490 didiagnosis dengan kanker payudara pasca-menopause.

Ketika wanita dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan skor inflamasi diet remaja mereka, orang-orang dalam kelompok skor tertinggi memiliki risiko 35 persen lebih tinggi untuk kanker payudara pre-menopause terhadap orang-orang dalam kelompok skor terendah. Ketika analisis yang sama dilakukan berdasarkan diet dewasa awal, meeeka pada kelompok skor tertinggi inflamasi memiliki risiko 41 persen lebih tinggi untuk kanker payudara pre-menopause terhadap orang-orang dalam kelompok skor terendah.