JAKARTA - Saat sedang memesan menu udang atau seafood lain, salah satu pilihan minuman pendamping populernya adalah es jeruk. Namun demikian, kabarnya kombinasi udang dan jeruk berbahaya bagi kesehatan lho. Konsumsi udang bersamaan dengan vitamin C seperti yang dikandung oleh jeruk, dikabarkan bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang fatal dan bahkan bisa berakhir pada kematian mendadak.

Menurut pakar nutrisi Jansen Ongko, MSc, RD, pada dasarnya risiko serius memang bisa dialami seseorang jika memakan udang bersamaan dengan makanan atau minuman yang mengandung vitamin C. Sebab udang mengandung Arsenic Pentoxide (As2O5) dan jika bertemu dengan suplemen mengandung Vitamin C, akan terjadi reaksi kimia di dalam perut.

"Reaksi tersebut mengubah As2O5 menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang berbahaya bagi tubuh," terang Jansen kepada detikHealth baru-baru ini.

Semua bergantung pada banyaknya dosis yang dikonsumsi. Konsumsi udang dan vitamin C dalam jumlah standar tidak serta-merta akan menimbulkan reaksi arsenik berbahaya, apalagi sampai menimbulkan keracunan atau kematian mendadak. "Jadi bukan seperti klaim yang mengatakan langsung meninggal saat dimakan, tapi lebih benar adanya reaksi tersebut yang berpotensi berbahaya," imbuhnya.

Jansen juga mengingatkan bahwa pada orang yang memiliki masalah kesehatan, umumnya reaksi ini akan lebih mungkin berbahaya. Disebutkan dalam jurnal 'Blood' dari American Society of Hematology, salah satu masalah kesehatan yang rentan dengan efek arsenic adalah gangguan darah seperti multiple myeloma atau myeloma.

Ini merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang sel plasma pada tulang sumsum, yaitu ketika pertumbuhan jumlah sel myeloma lebih banyak dibandingkan jumlah sel darah yang 'normal' atau sehat.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengolahan dari hidangan udangnya itu sendiri. Jansen menjelaskan, umumnya restoran seafood mengolah udang dengan menggunakan margarin dalam jumlah besar, yang berarti kandungan kalorinya juga menjadi besar. Kemudian, proses pemanasan minyak sayur (bahan dasar dari margarin) akan beraksi membentuk trans fat.

Dalam e-booknya yang berjudul 'We are What We Eat', Jansen menjelaskan bahwa karena proses hidrogenasi, lemak trans menjadi sulit diurai tubuh. Konsumsi lemak trans berlebihan pun dapat memicu banyak masalah kesehatan seperti gangguan metabolisme, meningkatkan kolesterol jahat (LDL), penyumbatan pembuluh darah, sakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.