TANPA disadari depresi terjadi tanpa adanya gejala berupa sentuhan emosional tertentu yang memberikan efek negatif untuk mood seseorang. Penelitian menyebutkan tekanan yang didapatkan bisa dibantu dengan melakukan travelling atau liburan. Sebab, semua orang membutuhkan sesuatu yang baru saat mengalami depresi.

Rambling Mandie, seorang yang mengidap depresi dan ketakutan menjelaskan, jika travelling banyak mengubah hidupnya. Jalan-jalan ke sebuah tempat baru membuat kenangan baru dan seketikan meninggalkan depresi yang disebabkan karena terlalu banyak berpikir, tentu saja ini sangat layak dicoba.

Interaksi baru dengan kenalan asing selama jalan-jalan membantu membuat pengalaman baru dengan begitu kenangan manis akan dibawa ke dalam kehidupan. Selain itu, cerita dari perjalanan liburan bersama kawan juga akan memberikan wawasan baru dan menyegarkan bagi penderita depresi.

Individual yang sedang alami depresi membutuhkan rangsangan untuk menginspirasi dan sudut pandangan baru dalam hidup. Sehingga ketika mereka kembali ke kehidupan biasa, akan membuatnya lebih bahagia.

Dilaporkan Dailymail, Abigail Butcher menggambarkan dirinya mengalami depresi klinis setelah berhubungan romantis dengan pasangan. Lalu, konselor pribadinya menyarankan untuk liburan.

Sebagaimana dikutip dari Travelerstoday, Kamis (2/3/2017), selama melakukan Training travelling, Abigail terlihat lebih bahagia, dan ia bisa mencapai tujuan dalam kehidupannya. Menghargai setiap pencapaian dan juga lebih bahagia. Selain itu lebih produktif lagi ketika bekerja.