GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut meminta warga yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Cimanuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan tersebut dikeluarkan menyusul derasnya debit air Sungai Cimanuk, pascahujan yang berlangsung sejak Selasa (28/2/2017) sore.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria mengatakan, ketinggian air Sungai Cimanuk kawasan Kecamatan Tarogong Kidul dan Kecamatan Garut Kota di beberapa titik sempat melebihi biasanya. Ia menyebut posisi air sempat berjarak satu meter dari bawah tembok penahan tanah (TPT) pinggir sungai.

"Tadi sempat ada laporan, bahwa air memang naik tapi masih diambang batas normal. Ketinggiannya kurang lebih satu meter di bawah TPT pinggir sungai, tidak lebih dari itu," kata Dadi, saat dihubungi Selasa (28/2/2017) malam.
Dadi pun meminta agar warga tidak panik dan mencerna sejumlah informasi yang diterima. "Banyak informasi yang tidak benar beredar. Oleh karena itu, warga perlu mengecek kembali informasinya dengan menghubungi pihak berwenang di sekitar mereka tinggal. Tidak perlu panik, tapi tingkatkan kewaspadaan," ujarnya.

Dadi membenarkan sejumlah warga di beberapa tempat sempat meninggalkan rumah mereka ke tempat yang lebih aman. Menurut dia, hal tersebut wajar dan harus dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan. "Masyarakat sekarang saling menjaga. Ada kegiatan ronda yang selalu mengingatkan satu sama lain. Untuk mengantisipasi sesuatu, warga memang ada yang meninggalkan rumah dan berkumpul di tempat aman. Salah satunya ke masjid. Tapi sekarang sudah kembali lagi ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

Kondisi derasnya debit air Sungai Cimanuk sendiri awalnya dilaporkan terjadi sekira pukul 18.30 WIB. Pihak BPBD Kabupaten Garut kemudian berkoordinasi dengan sejumlah aparat pemerintahan tingkat kecamatan di kawasan perkotaan dan wilayah hulu yang dilalui Sungai Cimanuk. "Kami juga berkoordinasi dengan Camat Bayongbong dan Pasirwangi. Hujan yang sebelumnya besar sudah reda. Mudah-mudahan seterusnya aman. Sementara dari tim lapangan di kawasan Bendung Copong, melaporkan pintu air sudah dibuka. Informasinya ketinggian air paling tinggi sekitar satu meter," ucapnya.

Menurut Dadi, dari pantauan di beberapa sungai, seperti Cipeujeuh dan Cikamiri, kondisi air masih dalam batas aman. "Air sempat deras dan naik, namun masih aman,” tutur dia.