JAKARTA - Seseorang dikatakan mengalami tekanan darah rendah jika tekanan sistolik (angka atas dalam pembacaan tekanan darah) kurang dari 90 mmHg atau nilai tekanan diastolik (angka bawah dalam pembacaan tekanan darah) kurang dari 60 mmHg. Namun demikian, beberapa orang tidak sadar jika tekanan darahnya rendah. Hipotensi atau tekanan darah rendah dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu kurang tidur dan haid yang abnormal. Menurut nutrisionis lulusan Nutrisionis University of Sydney, Leona Victoria Djajadi MND, berkurangnya jumlah cairan di tubuh juga turut memengaruhi nilai tekanan darah.

Oleh karena itu salah satu cara menaikkan tekanan darah adalah dengan cukup mengonsumsi air putih kurang lebih sekitar 8-10 gelas per hari.

"Untuk penderita hypotension (tekanan darah rendah) yang dapat dilakukan adalah perbanyak konsumsi cairan. Air putih yang paling baik, serta hindari alkohol," terang Victoria.

Selain itu, untuk memperbaiki kondisi tekanan darah rendah, Victoria juga menganjurkan untuk sering mengonsumsi karbohidrat rendah (harus tetap ada karbohidratnya). Hal ini dilakukan agar gula darah tidak naik atau turun terlalu drastis sebelum dan sesudah makan.

Perhatikan juga saat Anda hendak tidur, sebaiknya kepala sedikit lebih tinggi. Ini disebut bisa membantu melawan efek gravitasi dan meminimalisir gejala tekanan darah rendah.

Turunnya tekanan darah biasanya juga terjadi ketika Anda berubah posisi. Hindarilah bangkit secara tiba-tiba karena Anda bisa merasa goyah dalam keseimbangan. Untuk mengatasinya cobalah bangun atau bangkit dari posisi duduk atau tidur secara perlahan.