BEKASI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap bahwa terdapat korban tewas dalam bencana banjir di wilayah Kota Bekasi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, selain ratusan korban, ada dua warga yang diketahui meregang nyawa.  "(Meninggal) atas nama Hengky (15), warga Kelurahan Jatibening Baru, dan Muhammad Rizky (16), warga Kelurahan Pejuang. Keduanya hanyut," ujar dia seperti mengutip Jawa Pos, Kamis (23/2/2017).

Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada. Ancaman banjir susulan, menurut dia, masih ada, mengingat potensi curah hujan yang tinggi hingga akhir Februari nanti. "Orangtua diimbau selalu mengawasi anak-anak yang bermain di tempat banjir. Korban hanyut terjadi saat bermain di lokasi banjir. Listrik hendaknya juga dimatikan. Lakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir," ujar Sutopo.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, ratusan korban banjir di Kota Bekasi mulai terserang berbagai penyakit. Mereka terserang penyakit karena selama tiga hari bertahan di lokasi banjir. Adapun penyakit yang rawan terjadi pada korban banjir adalah gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare.

Kusnanto Saidi menyebutkan, hingga Rabu (22/2/2017) malam, jumlah warga yang terserang penyakit  mencapai 764 orang. Rinciannya, penderita gatal-gatal mencapai 426 orang, ISPA mencapai 217 orang dan diare sebanyak 121 orang. "Warga mulai berobat sejak Selasa (21/2/2017) atau dua hari setelah dilanda banjir," kata Kusnanto.

Menurut dia, ratusan warga itu terserang penyakit karena berada di lingkungan yang kurang bersih atau dekat dengan lokasi banjir. Sebab, warga lebih memilih bertahan di tempat pengungsian dan di lantai dua rumahnya, dibanding ke rumah kerabat yang lebih aman. Meski jumlah warga yang terserang penyakit cukup banyak, dia memastikan stok obat untuk warga dalam kondisi aman. Warga telah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya.

"Untuk stok obat kita tetap aman dan petugas kesehatan juga telah disediakan di tempat pengungsian atau siaga di Puskesmas," ujar Kusnanto.

Kusnanto mengimbau kepada para pengungsi agar tetap menjaga pola hidup sehat. Sebab kesehatan mereka ditentukan dari perilaku atau sikap selama di pengungsian. Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, ada sebanyak 1.314 KK yang menjadi korban terdampak banjir di Kota Bekasi. Banjir merendam ribuan rumah di 24 kelurahan dari 10 kecamatan di Kota Bekasi.