BENGKULU - Penyidik Polsek Ratu Agung, Bengkulu, berhasil mengungkap fakta-fakta penting dalam kasus dugaan percaloan rekrutmen CPNS dengan terlapor, BH (43). Diketahui, kalau jumlah uang sogokan yang diterima oknum guru SD ini mencapai Rp 1,8 miliar, yang berasal dari lebih 100 korban Hal ini terungkap saat pemeriksaan BH oleh penyidik Polsek Ratu Agung. Istri mantan pejabat berinisial Th yang sudah meninggal dunia tersebut, mengakui kalau uang itu dititip korban kepadanya, saat sang suami sedang tak berada di rumah.

Kendati demikian, ia mengaku uang tersebut hanya ‘numpang lewat’ saja. Sebab, usai diserahkan korban, uang itu selanjutnya langsung dikirim kepada suaminya melalui rekening. Sang suami, lanjut BH, sering berada di Jakarta menunggu uang kiriman darinya.

Di Jakarta, uang tersebut selanjutnya diserahkan kepada oknum pejabat Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) berinisial So (41). "Tidak mungkin saya pegang semua uang yang nitip melalui saya. Uang yang saya terima langsung saya kirim. Kalau uangnya dengan saya, tidak mungkin sampai begini, pasti langsung saya kembalikan kepada penitipnya,” kata BH, seperti mengutip JPNN, Minggu (19/2/2017).

Ia tak pernah mengira kalau persoalan sogokan uang CPNS akan membuatnya semakin terpuruk. “Soal tolong-menolong, kami selama ini lancar-lancar saja. Terkait pengangkatan khusus CPNS, tidak mungkin saya lepas cuek. Karena suami saya terlibat, jadi saya ikut terseret jadinya,” ujar BH.

Khusus uang yang diketahuinya sekitar Rp1,8 miliar. Uang tersebut sebagian besar sudah dikembalikan. Dengan menjual harta yang ada, seperti mobil, kebun, tanah dan rumah. Termasuk SK PNS sudah digadaikan ke Bank. "Khusus yang melalui saya, sudah saya cicil uangnya. Ada beberapa orang lagi yang belum saya kembalikan. Karena memang uangnya tidak ada. Kalau ada untuk apa saya tahan-tahan uang itu," ujar dia.

Sementara itu, BH mengaku kalau oknum BAKN So yang disebutnya tersebut, berjanji bakal mengembalikan di akhir bulan Februari ini. "Sekarang saya masih menunggu kepastian dari bapak So. Kata bapak So, akhir Februari ini mau mengembalikan. Saya masih yakin, karena bapak So sebelumnya pernah mengembalikan uang sekitar Rp1 miliar dan langsung dikembalikan kepada yang menitip. Saya tidak akan tahan," imbuh BH.

Terpisah, Kapolres Bengkulu, AKBP. Ardian Indra Nurinta melalui Kapolsek Ratu Agung, AKP Dian Matusia Chandra mengatakan, saat ini baru satu korban yang melapor. “Untuk yang di Polsek baru satu korban. Yakni atas nama Desma Anita. Terlapor sudah mengakui uangnya dia diterima,” ujarnya.