RUSMAN DAN KELUARGANYA - belum ada yang masuk menyusul Siti dan Bik Ijah. Mungkin mereka  memberikan kesempatan pada Siti bertemu dengan Icha tanpa terganggu dengan kehadiran mereka. Sesaat Rusman masuk. Dia duduk diseberang ranjang Icha. Dia tak menyapa Siti. Dia hanya melihat ke wajah Icha yang lagi terlelap.

''Kenapa...?'' tanya Siti perlahan kearah Rusman.

''Nggak ada..''' hanya ini saja jawaban Rusman. Dia sepertinya tak ingin bertanya jawab dengan Siti. Takut nanti salah.

''Baiknya, biarlah Siti merawat Icha. Mengapa harus terlalu banyak kita di sini'' kata Siti.

''Maksud nya...?''

''Kan tak perlu lagi keluarga abang di sini. Berilah kesempatan pada Siti dan keluarga untuk di sini'' kata Siti yang merasa tak begitu etis lagi keluarga Rusman di situ, karena dia kan sudah ada.

''Ibu sepertinya sulit untuk meninggal kan Icha... Tadi sudah kami bujuk'' kata Rusman tak melihat sedikit pun kearah Siti.

''Aneh... Dulu Ibu itu tak perduli pun sama sekali pada Siti. Bahkan waktu Siti hamil juga dia tak pernah muncul melihat. Kini mengapa dia yang paling ngotot...?'' kata Siti lagi.

''Tak perlu lah kita ungkit masa lalu itu Ti..''

''Tak perlu gimana...? Siti memang harus mengungkitnya agar kita semua sama-sama tau. Kenapa dulu tak acuh. Kenapa sekarang berbalik sembilan puluh derajat seolah Icha ini milik keluarga abang seutuhnya. Bagaimana mungkin...?'' Siti terus saja membombandir Rusman yang nampak seolah tak berkutik lagi untuk mampu bicara secuil pun.

''Sampai dia sakit pun, Siti tak boleh tau. Padahal Icha kan anak Siti. Kenapa Ibunya tak berhak merawatnya...?'' kata Siti lagi karena dilihatnya Rusman masih terus bungkam.

''Atau karena Ratna isteri abang itu sampai saat ini belum ada tanda-tanda kehamilan, sehingga harus Icha yang menjadi penggantinya'' cecar Siti lagi. Sepertinya Siti ingin blak-blakan mengapa keluarga Rusman ingin memiliki Icha seutuhnya.

''Jangan berpikiran begitu Siti..'' akhirnya Rusman buka bicara.

''Yahhh... Siti memang terpaksa menduga seperti itu''.

''Sudah lah Bang... Tak perlu lah kita perebutkan Icha. Untuk apa...? Sementara yang diperebutkan milik orang lain. Milik Ibu nya. Milik Siti. Bukan milik keluarga abang. Dan juga bukan milik abang seutuhnya. Sebab abang dulu kan tak mengakuinya sebagai anak abang'' Siti merasa emosi jiwanya semakin meledak-ledak bagai tak terbendung lagi (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...