RIZAL TAK MENJAWAB TANYA TENTANG KETAKUTAN SITI - dia tau. Jika Rusman dan Ratna tidak akan mungkin  melarikan si kecil dalam situasi dan kondisi seperi itu. ''Tidak usah terlalu cemas Ti. Biarlah sesaat mereka bersama si kecil. Mungkin inilah waktu dan peluang yang berharga bagi mereka. Dan bisa saja peluang itu tidak akan mungkin terjadi lagi untuk kedua kalinya bertemu si kecil'' kata Rizal yang terus saja memperhatikan Rusman dan Ratna bercanda dengan si kecil.

''Siti heran juga Bang. Mengapa Rusman itu tak marah abang bersama Siti'' kali ini Siti bertanya tentang tidak adanya reaksi Rusman terhadap kehadiran Rizal bersama dia dan anaknya. Seolah Rusman biasa saja.

''Juga Siti heran mengapa Ratna yang dulunya galak sama Siti, kok mendadak begitu ramah...? Apakah abang merasakannya...?'' ujar Siti yang masih saja merasa was-was terhadap sikap Rusman dan Ratna bersama si kecil.

''Mungkin mereka saat ini mencoba untuk tidak mempermasalahkannya. Takut tujuan utama mereka ingin bersama si kecil bisa saja terganggu. Yang panting saat ini perasaan abang lah, mereka hanya fokus terhadap si kecil saja. Tak tahu mempersoalkan masalah lain,'' kata Rizal lagi.

Sesaat Siti melihat si Kecil berpindah tangan. Kini berada di pangkuan Ratna. Sepertinya Ratna begitu menyayangi si kecil. Ini nampak beberapa kali Ratna mencium. Dan sesekali tegak menggoyang-goyang si kecil dalam pelukannnya.

''Siti ada menaruh curiga Bang...'' mendadak saja Siti bicara tentang sebuah kecurigaan.

''Curiga...?'' Rizal mendadak heran juga dengan ungkapan yang baru diucapkan Siti tentang sebuah kecurigaan.

''Ya... Menurut abang sudah berapa lama Rusman dan Ratna itu menikah. Tapi sepertinya, belum ada tanda-tanda kalau si Ratna itu hamil...''

''Maksud nya...?'' kening Rizal berlipat.

''Ya... takutnya karena keinginan akan anak itu. Si kecil jadi sasaran. Sebab secara sah itu kan anak Rusman...'' wajah Siti nampak agak cemas.

''Kita berpikir realitas saja Bang... Apakah abang tak memikirkan persoalan itu...?'' Siti sepertinya ingin tanggapan serius Rizal tentang dugaannya itu.

''Bisa juga ya bisa juga tidak Ti...'' ujar Rizal.

''Maksudnya...?''

''Maksud nya.. Bisa saja Rusman itu memang ingin sekali mengetahui secara pasti apakah memang si kecil itu darah dagingnya. Itu yang pertama. Paling tidak, dia ingin memperbaiki tuduhannya di masa lalu. Lainnya, bisa juga seperti yang Siti duga...'' kata Rizal.

''Nah... kalau dia memang sudah yakin si kecil itu adalah darah dagingnya. Apakah dia bakal minta maaf...? Lalu, apakah ada keinginan lainnya... menurut abang..''

''Belum tau juga.. Tapi setidak-tidaknya kita berharap dia akan menyadari tuduhannya di masa lalu. Itu saja yang penting'' ujar Rizal.

Sesaat Siti melihat Rusman tegak dan begerak menghampiri. Sementara Ratna masih sibuk bercanda dengan si kecil. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...