SEPERTINYA- Siti masih sulit melepaskan dirinya dari luka lama yang mungkin saja banyak luka-luka baru yang masih belum tersembuhkan di atas luka lama itu. ''Emak bukan ingin mencampuri lebih dalam masalah kau Emak hanya kasihan sama si kecil. Bagaimana mungkin kita tega memisahkannya dengan anak kandungnya'' kata emak dengan suara agak memelas.

''Dari mana emak tau kalau si kecil darah daging Rusman. Padahal dia sendiri tak pernah mau mengakuinya sejak Siti hamil hingga melahirkan'' Siti yang nampak membathin itu langsung menyergap ungkapan Emak.

''Emak tak bilang begitu. Hanya kau lah yang tau tentang anak itu. Dan emak yakin kau memang tak secela itu'' kata Emak sambil memperhatikan ubun-ubun Siti yang merunduk di depannya.

''Ketika dia datang di hari aqiqah anakmu, ayah kan banyak berbincang dengan dia. Dia hanya minta sekali saja melihat anak mu. Itu harapannya... dan dia tidak akan menanyakannya lagi. Karena dia memang sudah tau akan dan sadar akan kesalahannya selama ini'' kini ayah pula yang bicara. Seolah emak dan ayah mencoba meruntuhkan ketegaran hati Siti.

''Kita sudah tau semua tentang sifat Rusman itu. Jika meminta bersipuh pun dia mau. Tetapi, ketika apa yang dia minta terpenuhi. Dia akan lupa diri. Seperti yang pernah beberapakali dilakukannya pada Siti. Tentang itu biarlah Siti yang tau..'' bibir Siti tergigit-gigit. Seolah dia sedang melepaskan desakan emosi jiwa.

Seakan dia sedang menahan kegalauan hati. Emak dan Ayah diam lagi. Siti bagaikan batu karang yang begitu kukuh, sehingga tak bergeming seincipun di terjang dan dihempas ombak ganas.

''Jadi sampai kapan kau mampu bertahan memisahkan anak mu dengan ayahnya'' tanya emak setelah lama bungkam.

''Tak tau... Entah sampai kapan. Bahkan Siti tidak akan mempertemukan keduanya'' tegas saja bicara Siti ini. Membuat Ayah dan Emak terkesiap.

''Sampai begitu sekali kah Siti'' tanya Emak dengan suara serak.

''Ya Mak...'' singkat saja bicara Siti.

''Begitu sulitnya Siti melupakan prahara masa lalu itu Mak... Sakitnya mungkin hanya Siti lah yang tau. Jika kita mau mengkilas balik. Bagaimana dia renggut keperawanan Siti. Lalu dia menuduh Siti tak suci lagi. Kemudian hamil. Sepanjang Siti hamil tak sekalipun dia datang melihat. Bahkan dia menikah lagi. Sampai Siti melahirkan pun dia tak datang'' suara Siti kian hilang-hilang timbul.

''Kan bisa saja dia tak tau kau melahirkan'' ujar Emak.

''Diberitau kok sama Rizal...'' sergah Siti. Ungkapan Siti ini membuat Emak mati langkah...! (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...