SIKAP SITI - yang masih belum mengizinkan Rusman melihat anaknya. Tidak begitu dicampuri keluarga. Karena itu hak Siti. Sebab selama ini Siti lah yang telah menerima pahit getirnya tindakan Rusman terhadap dirinya. Hanya saja terkadang Emak sendiri sepertinya, tidak tega juga untuk membiarkan masalah itu berlarut-larut. Emak mungkin berpikiran sebagai orang tua, walau bagaimana pun juga manusia itu tetap tak luput dari kesalahan. Itu pasti. Jika suatu saat dia sadar akan kesalahannya. Bagaimanapun juga itu harus dihargai. Ini lah yang membuat Emak beberapakali memberikan pandangan pada Siti agar bisa melunak sedikit.

Karena, apapun masalahnya. Anak yang dilahirkan Siti adalah darah daging Rusman, walaupun pada awalnya tak diakuinya. Itu lah kesalahan Rusman.

Jika suatu ketika dia menyadari kesalahan itu, tentu masih ada waktu untuk memperbaikinya. Hanya saja, keinginan Emak agar Siti berbaikan dengan Rusman masih saja ditolak Siti dengan keras. Bahkan, emak sendiri tak tau. Akan sampai kapan batu cadas ketegaran Siti iu dapat runtuh.

Hingga suatu ketika, Emak mencoba lagi berusaha melunakkan jiwa dan hati Siti. Saat itu Emak memang mengajak Ayah yang selama ini tak begitu mau ikut campur tentang urusan Siti, untuk bersama-sama menyodorkan pengertian, agar Siti dapat menerima sesuatu itu dengan rela dan iklas. Tanpa dendam kesumat yang berkepanjangan seolah tanpa batas.

''Maksud kami bukan untuk mempertautkan kau dengan si Rusman itu. Sebab, soal itu adalah hak kau. Tapi kami lebih memandang jauh ke depan. Tentang anak mu...'' ujar Emak mungkin menyambung pembicaraan sebelumnya.

Saat itu mereka berbincang di ruang tengah. Emaknampak memangku si kecil. Siti memang sejak pembicaraan tak bereaksi sedikit pun. Dia lebih banyak diam.

''Menurut ayah pun begitu Ti... Soal kau ingin menggugat cerai. Itu hak mu. Tetapi soal anak. Apapun masalahnya. Dia tidak akan akan bisa lepas dari Ayahnya. Kalian bisa saja pisah.. Yang kasihan kan nanti anak Siti ini... Walaupun sudah jelas siapa Ayahnya. Namun, belum bisa disebut soal kejelasan itu,'' kini ayah pula yang mendukung ungkapan Emak.

''Entahkan kenapa... Siti masih belum berkenan mempertemukan anak Siti dengan si Rusman itu'' sesaat masih saja kalimat ini yang diutarakan Siti. Ayah dan Emak mendadak menarik nafas dalam (Bersambung)

Cerita Selanjutnya...

Cerita Selanjutnya...