Medan-Beragam cara dilakukan dalam memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tangal 10 November.  Seperti yang dilakukan Yayasan Smile (Service Mankind Integrate Language of English) bekerjasama dengan jurusan sejarah Fakultas Universitas Medan, menggelar sejumlah pertunjukan seni, seperti tari-tarian etnis,  drama musikal turut memeriahkan peringatan hari pahlawan tersebut. Direktur Yayasan Smile, Sir Nilen, Jumat (11/11/2016) disela-sela peringatan hari Pahlawan mengatakan perjuangan pahlawan untuk merebut kemerdekaan pantas dihargai dan diisi
dengan berbagai kegiatan positif. Dengan berkarya dan terus mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
"Jika kita tidak mengisi kemerekaan ini, maka nantinya kita akan kembali dijajah. Baik dijajah dari segi ekonomi maupun dijajah dalam bentuk lainnya, "ujarnya.
Untuk pertunjukan seni yang dilakukan di kampus ini sebutnya bertujuan untuk membiasakan anak anak didiknya terbiasa dengan dunia kampus. Sehingga mereka memiliki percaya diri kemudian juga terinspirasi agar mereka tidak gampang putus sekolah yang disebabkan tekanan ekonomi dan keluarga.
Akan tetapi terinspirasi untuk berprestasi dan terus mengenyam pendidikan hingga ke perguarauan tinggi. " Kegiatan yang digelar pada peringatan hari Pahlawan yang megusung
tema multi intelegence performance drama dan culture dance," ujarnya yang diisi oleh mahasiswa sejarah dan juga anak didik Yayasan Smile.
Berdasarkan pantauan, pertunjukan ini disajikan secara sederhana di ruang audio visual lantai 3 FIS Unimed dan menghasilkan penampilan yang spketakuler. Terbukti para penonton
yang datang dari berbagai kalangan sangat antusias dan hanyut di setiap pertunjukan yang ditampilkan.
Salah satunya drama musikal yang mengangkat sejarah Djamin Ginting.
Djamin Ginting adalah seorang putra Karo kelahiran Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo pada 12 Januari 1921. Dia dikenal sebagai salah seorang tokoh pejuang
kemerdekaan yang telah banyak berjasa dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah Belanda.