Tambang Emas Martabe yang dikelola PT Agincourt Resources beroperasi di Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun.

PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 2.600 karyawan dan kontraktor, sekitar 98% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat. PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), adalah pemegang saham 95% dari PT Agincourt Resources. PTDTN merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk 60% dan PT Pamapersada Nusantara 40%, sekaligus merupakan bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Kepemilikan saham 5% dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara.

Menurut Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono dalam siaran pers yang dikirimkan kepada wartawan, Rabu (17/7/2019), tanggal 24 Juli 2019 genap tujuh tahun Tambang Emas Martabe beroperasi penuh.

Selama 7 tahun beroperasi, kata Katarina Siburian, Tambang Emas Martabe secara konsisten menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan dan berkelas dunia. Tak hanya aspek teknis dan operasional, Tambang Emas Martabe juga berkomitmen untuk terus memberikan nilai dan tumbuh bersama seluruh pemangku kepentingan. Adapun, pertumbuhan (growth) merupakan salah satu nilai inti yang dianut PT Agincourt Resources selain Respect, Excellence, Action dan Transparency (GREAT).

"Sebagai pertambangan berkelanjutan, kesuksesan jangka panjang kami sejalan dengan pengembangan dan pertumbuhan para pemangku kepentingan terutama masyarakat di sekitar tambang. Berbagai program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat telah kami implementasikan, terutama berfokus pada lima sektor yakni infrastruktur, pertanian, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi lokal," kata Katarina.

Tak hanya itu, Tambang Emas Martabe juga mempromosikan budaya dan lingkungan kerja dengan keberagaman gender. Perusahaan meyakini bahwa keberagaman gender akan meningkatkan kekuatan dan kinerja perusahaan dalam wujud keberagaman ide pengembangan, pemecahan masalah, dan inovasi.

Khusus terhadap masyarakat Pers, Tambang Emas Martabe menggelar Anugerah Jurnalistik. "Anugerah ini merupakan kali ketiga Tambang Emas Martabe menyelenggarakan kegiatan yang mengapresiasi dukungan rekan-rekan jurnalis media massa," tulis Katarina Siburian dalam siaran persnya.

Untuk meningkatkan kompetensi wartawan, dalam catatan Penulis, Tambang Emas Martabe bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara telah dua kali atau dua ngkatan membantu pembiayaan kegiatan Pembekalan sekaligus pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dengan menghadirkan Penguji dari PWI Pusat.

Selain itu, Tambang Emas Martabe setiap tahun juga rutin menyelenggarakan peningkatan kapasitas wartawan di berbagai bidang keilmuan termasuk di bidang pertambangan.

Keterpanggilan Tambang Emas Martabe membantu pelaksanaan kapasiti building bagi para insan Pers itu, tidak lain untuk mendorong tumbuhnya sumberdaya manusia (SDM) wartawan yang profesional sehingga dapat berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui karya-karya jurnalistik yang ditampilkan di media massa.

Di bidang Corporate Social Responsibility (CSR) Tambang Emas Martabe lebih responsif lagi menyasar berbagai bidang yang mendukung kesejahteraan kehidupan masyarakat selama 7 tahun beroperasi. Mulai dari menyentuh bidang infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan dan juga bidang ekonomi. Semua dukungan yang dilakukan Tambang Emas Martabe tersebut bermuara pada upaya peningkatan peradaban kehidupan masyarakat Sumatera Utara yang maju, sejahtera dan bermartabat.

Tak heran apabila pada ajang CSR Indonesia Award 2018, Tambang Emas Martabe berhasil meraih total lima penghargaan. Kelima penghargaan tersebut mewakili lima program tanggung jawab sosial unggulan perusahaan yang secara konsisten dikelola dan ditujukan tak hanya bagi masyarakat di desa-desa lingkar tambang tapi juga masyarakat se Provinsi Sumatera Utara.

Kelima penghargaan tersebut yakni penghargaan Bronze Kategori Cipta Karsa Mandiri untuk program Pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, penghargaan Bronze kategori Didaktika Pratama Unggul untuk program Taman Baca Anak, penghargaan Silver Kategori Cipta Guna Sehati untuk program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), serta penghargaan Gold masing-masing kategori yakni Reka Karsa Sosial untuk program Operasi Katarak Gratis dan Gagas Inova Karya untuk Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO.

Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Linda Siahaan ketika itu menuturkan, masyarakat Tapanuli Selatan khususnya yang berada di lingkar tambang merupakan pemangku kepentingan utama bagi operasional Tambang Emas Martabe, selain pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, pemuka adat dan agama, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan media massa.

"Tambang Emas Martabe telah berkomitmen bahwa masyarakat harus mendapatkan manfaat secara langsung dari operasional kami. Strategi program pengembangan masyarakat telah kami susun dengan mempertimbangkan jangka panjang. Selain itu, kami juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar benar-benar dapat melakukan program pengembangan masyarakat yang tepat sasaran dan efektif," jelas Linda Siahaan dalan siaran pers, Rabu (9/5/2018).

Program Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO dimulai 2016. Tambang Emas Martabe melakukan pembinaan terhadap para pemuda setempat untuk mengolah sampah dan barang bekas menjadi pupuk kompos dan kerajinan. Hingga Mei 2018, COMAPRO telah menghasilkan 140 ton kompos organik. Tak hanya bermanfaat kepada kelompok tani di Batangtoru yang membutuhkan pupuk kompos, COMAPRO juga menjadi pemasok kompos bagi Tambang Emas Martabe untuk reklamasi tambang.

Operasi Katarak Gratis merupakan program tahunan yang dilakukan sejak 2011. Bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision dan Kodam I Bukit Barisan, program ini telah memberikan manfaat langsung kepada total 6.289 orang dan manfaat tidak langsung kepada lebih dari 25.000 orang. 

Program STBM telah diperkenalkan oleh Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel sejak 2015. Salah satu pilar utama STBM adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Hingga akhir 2016, belum ada satu desa pun yang ODF. Namun, usaha gencar Tambang Emas Martabe berbuah sukses di 2017, dengan dua desa yakni Batuhula dan Telo berhasil mendeklarasikan status ODF. Pada tahun 2018 itu juga diupayakan 10 desa lainnya di Batangtoru mencapai status yang sama. 

Sementara untuk program pemberdayaan kelompok tani, penangkar padi merupakan solusi bagi pertanian padi konvensional di Batangtoru yang memiliki keterbatasan terhadap benih unggul bersertifikat. Program ini menjadi pionir kelompok tani yang mampu menghasilkan benih unggul bersertifikat di Batangtoru. Hingga akhir 2017, program ini telah memberikan manfaat kepada 70 orang petani, dengan luas areal tanah, 15 hektare.

Begitu juga dengan Taman Baca Anak yang didirikan Tambang Emas Martabe kini telah menjadi salah satu fasilitas bagi anak-anak di desa-desa lingkar tambang untuk menambah pengetahuan dan berkesenian seperti menari. Dimulai sejak 2009, hingga Mei 2018 sudah terdapat 14 Taman Baca Anak di Batangtoru dan Muara Batangtoru dengan total koleksi mencapai lebih dari 15.000 buku. Setiap Taman Baca Anak juga dikelola sendiri oleh pemuda setempat. 

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menambahkan, sejak dimulainya proyek Tambang Emas Martabe telah melaksanakan seluruh kegiatannya sesuai dengan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan. Izin sosial ini tak hanya diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional, tapi juga untuk mempertahankan reputasi Tambang Emas Martabe sebagai perusahaan pertambangan berkelas dunia yang menjunjung tinggi praktik berkelanjutan.

"Kami mengakui dan menyadari bahwa keberhasilan jangka panjang Tambang Emas Martabe bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat. Karena itu kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lingkar tambang," pungkas Katarina.

Harapan tercurah kiranya Tambang Emas Martabe terus tumbuh dan berkembang dengan pesat bersama masyarakat Sumatera Utara (Sumut) yang maju, aman, sejahtera dan bermartabat. Semoga....***