MEDAN- Mempersiapkan diri meraih impian setelah selesai bangku SMA adalah keputusan penting. Sedikit orang yang tahu bahwa ada  dua  pendidikan yang berbeda tujuannya. Kedua pendidikan tersebut adalah pendidikan akademik dan pendidikan vokasi.

 

Pendidikan Akademik.

Undang Undang No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi dalam pasal 15  ayat 1 berbunyi sebagai berikut : Pendidikan akademik merupakan Pendidikan Tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Pendidikan Vokasi.

Undang Undang tentang Pendidikan Tinggi No 12 Tahun 2012 Dalam pasal 16 ayat 1 berbunyi : Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.

 Penjelasan pasal 16 ayat (1) berbunyi : Yang dimaksud dengan "pendidikan vokasi" adalah pendidikan yang menyiapkan Mahasiswa menjadi profesional dengan ketrampilan/kemampuan kerja tinggi.

Pasal 21 ayat 2 berbunyi : Program diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan mahasiswa menjadi praktisi yang terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya.

Dengan demikian kita ketahui bahwa pendidikan akademik bertujuan melahirkan akademisi yang bertugas menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pendidikan akademik bertujuan melahirkan guru, dosen, ilmuwan dan peneliti yang tangguh. Oleh karena itu sistem pembelajaran dalam pendidikan akademik lebih menekankan pada penguasaan teori teori ilmu pengetahuan. Sehingga mahasiswa akan mendapat pembelajaran teori yang lebih dominan.

Sementara pendidikan vokasi bertujuan untuk melahirkan tenaga ahli, profesional dan praktisi yang siap masuk ke dalam dunia kerja maupun dunia usaha. Untuk itu para mahasiswa pendidikan vokasi lebih banyak belajar melalui metode praktek dibandingkan dengan teori. Bahkan program praktek dalam pendidikan vokasi dinegara Malaysia mencapai 70% dan hanya 30 % pembelajaran teori.

Bagi anda yang tidak suka teori, sangat cocok bila melanjutkan kuliah dengan mengambil pendidikan Vokasi. Namun bila anda bercita-cita menjadi ilmuwan dan peneliti maka pendidikan akademik yang harus anda tekuni. Namun jika anda tidak berencana menjadi ilmuwan dan peneliti, namun berencana menjadi praktisi dan tenaga profesional maupun pebisnis, maka pendidikan vokasi adalah pilihan yang bijaksana.

Banyak negara maju yang telah menjadikan pendidikan vokasi sebagai pendidikan favorit bagi para siswanya. Pemerintah nya mendorong masyarakat melanjutkan kuliah dengan memilih pendidikan vokasi. Sebut saja Malaysia, pada tahun 2010 Siswa vokasinya berjumlah 31.000 siswa. Lalu pada tahun 2014 siswa vokasinya meningkat signifikan menjadi 120.000 siswa

Berikut ini adalah data persentase siswa yang memilih pendidikan vokasi dari berbagai negara, di mana Indonesia berada di urutan yang sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara maju tersebut di atas.

1. 78% Austria

2. 70% Jerman

3. 66% Swiss

4. 65% Singapura

5. 12% Indonesia

 

Sementara itu sebuah laporan mengejutkan dari negara China menunjukkan bahwa di China terdapat 60% Sekolah Vokasi dan 40% sekolah akademik. Angka ini memberitahu kita bahwa pendidikan vokasi menjadi bagian dari strategi pembangunan negara China yang berhasil mencapai kemajuan pesat dalam beberapa dekade ini. Bahkan para ahli di Indonesia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan waktu 100 tahun untuk mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan vokasi dari China.

Untuk itu Presiden Jokowi mulai fokus mengembangkan pendidikan vokasi di tanah air. Khususnya di Papua, Jokowi memerintahkan 24 profesor untuk membangun sekolah vokasi di Papua. Dan bila kembali terpilih memimpin Indonesia periode ke dua, Jokowi akan fokus mengembangkan pendidikan vokasi.

Penulis adalah pakar vokasi bidang manajemen lulusan vokasi bergelar Ahli Madya yang telah mendedikasikan dirinya membangun pendidikan Vokasi di bidang manajemen di tanah air dan mengabdikan dirinya di Pendidikan vokasi di kota Medan Sumatera Utara selama 15 tahun.(Ditulis oleh:Oleh Nugroho AMd)