Salam kenal pak Sian Yet.
Saya Yuli (27) seorang ibu rumah tangga yang kini memiliki dua anak yang masih kecil. Yang satu berusia 10 tahun dan yang satu lagi berusia 5 tahun. Suami saya bekerja sebagai supervisor di sebuah rumah makan dengan gaji 2 Juta Rupiah perbulan.
Bukan saya tidak mensyukuri, tapi penghasilan yang kami miliki saat ini termasuk pas-pasan. Tiap bulan kami harus membayar sewa rumah sebesar Rp 500 Ribu. Sisanya dijadikan biaya makan dan kredit sepeda motor sekitar Rp 700 Ribu. Saya menyisihkan sekitar Rp 200 Ribu untuk tabungan. Itupun dari hasil yang disisihkan dari biaya belanja. Sungguh saya ingin sekali bisa membantu beban yang ditanggung suami. Saya ingin bekerja keluar rumah tapi sudah pasti anak nantinya tidak terurus. Saya ingin berjualan di depan rumah, tapi keadaan tidak memungkinkan. Satu-satunya ketrampilan yang saya miliki adalah memasak. suami saya selalu memuji masakan saya. Jika suatu makanan sudah saya rasa, saya pasti bisa membuatnya. Pak Sian Yet, apa yang bisa saya lakukan untuk menambah biaya hidup ya? Jika pun kami ingin jualan makanan, modal kami juga tidak ada. Bagaimana cara mengatur keuangan agar asap dapur tetap bisa mengepul hingga akhir bulan. Terima kasih. Yuli Medan Perjuangan Jawaban : Terima kasih pertanyaannya Bu Yuli, salut untuk keinginan yang kuat dari Bu Yuli untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Untuk memulai sebuah bisnis, yang paling penting adalah Ibu memiliki konsep dan produk yang dapat diandalkan sehingga mudah untuk dijual kepada pelanggan. Keahlian dari Bu Yuli adalah memasak, langkah pertama yang harus Ibu lakukan adalah menemukan masakan terbaik yang dapat Ibu buat dan berikan kepada teman-teman dan tetangga untuk mencoba makanan Ibu, jika makanan yang Ibu buat memiliki kualitas dan kelezatan yang baik dan diakui oleh teman-teman dan tetangga, maka makanan yang Ibu buat layak untuk dijual. Memulai bisnis makanan tidaklah wajib langsung membuka warung lengkap dengan peralatan dan perlengkapan seperti : alat masak yang baru, meja dan kursi yang baru, sewa tempat, dll. Ibu bisa memulai bisnis makanan dari skala yang kecil dan titip jual kepada warung-warung ataupun kantin-kantin sekolah atau perusahaan, setelah makanan yang Ibu buat diterima dan laku dijual, maka langkah berikutnya adalah melakukan produksi atau pembuatan makanan yang lebih banyak lagi untuk dijual. Setelah keuangan sudah mantap, barulah memulai bisnis makanan dengan membuka warung ataupun toko makanan Ibu sendiri. Perlu saya informasikan bahwa banyak pelaku bisnis yang sukses saat ini dimulai dari situasi keuangan dan tempat yang terbatas. Mencari pelanggan yang mau mencoba dan membeli produk kita jauh lebih penting karena tanpa pelanggan maka bisnis yang kita buat tidak akan berjalan dengan baik dan tidak bisa bertahan lama. Memulai sebuah bisnis diibaratkan sedang naik tangga, dimulai dari tangga pertama dan kemudian dilanjutkan dengan naik tangga berikutnya sampai anak tangga yang paling atas, banyak orang yang ingin berbisnis selalu melihat orang yang sudah sukses mencapai tangga yang sudah tinggi, dan jarang sekali melihat bagaimana mereka memulai dengan perjuangan yang sangat berat diawal. Untuk dapat sukses memulai dan menjalankan bisnis dengan baik maka sudah wajib mengetahui dan mempelajari kesulitas-kesulitan yang pernah dihadapi oleh orang yang sudah berhasil dan juga mempelajari bagaimana mereka mengatasi masalah-masalah. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membantu Ibu untuk memulai sebuah bisnis yang baru dan harapannya dapat menjadi lebih baik, lebih besar dan lebih menguntungkan kedepannya. Konsultasi Manajemen dan Bisnis Sian Yet, SE., M.Si adalah Direktur dan konsultan di TREND DEVELOPMENT CENTER, sebuah institusi yang bergerak dibidang training konsultasi seputar Marketing, Manajemen dan Bisnis . Berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang manajemen dan marketing. Penulis Buku "STAR MARKETING FOR EVERYONE'S BUSINESS" yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.Untuk pertanyaan hubungi gosumutcom@gmail.com atau sian_yet@yahoo.co.id