SIDOARJO - Para dokter dari RS Gatoel, Mojokerto, mendatangi RS Bhayangkara Pusdik Gasum, Porong, Sidoarjo, Minggu siang (4/9/2016). Kedatangan para dokter ini untuk menyambangi rekan mereka yang mengalami kecelakaan di KM 43 Tol Kejapanan, Desa Legok, Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Tiga penumpang mobil SUV Daihatsu Terios W 1416 XU tewas setelah mengalami kecelakaan pada pukul 03.30 WIB.

Ketiga korban itu adalah Bambang Gunawan (68), Setiawati (56), dan dr Andreas Setiawan (25). Ketiganya adalah satu keluarga yang tinggal di Jalan Jagalan RT 11 RW 3 Desa Krian, Krian, Sidoarjo.

Kedatangan para dokter dari RS Gatoel tersebut untuk berbela sungkawa kepada almarhum dr Andreas.

"Kami dengar kabar pagi dan langsung ke sini untuk memastikan. Ternyata benar sahabat kami, Andreas," kata dr Bayu Perkasa (29), salah satu perwakilan dokter RS Gatoel.

Bayu yang merupakan Dokter Umum di RS milik PTP XXII ini mengungkapkan dapat mengidentifikasi jenazah Andreas setelah melihat susunan gigi salah satu jenazah.

Bayu mengaku hapal susunan gigi yuniornya tersebut dan satu di antara tiga jenazah itu memiliki kecocokan.

Bayu dan rekan-rekannya menyatakan sangat kehilangan kawannya tersebut.

Bayu menuturkan Andreas sedang menempuh Pendidikan Intensif Dokter Umum (PIDU) di RS Gatoel.

"Sebentar lagi lulus PIDU padahal. Kami benar-benar kehilangan," ujarnya.

Di tempat yang sama, kakak korban Setiawati, Imawati (67), mengungkapkan ketiganya baru saja menghadiri pernikahan salah satu kerabat di Malang.

Sekitar pukul 05.00 WIB, anggota Imawati didatangi dua anggota Polsek Krian yang sekaligus memberitahukan bahwa telah terjadi kecelakaan yang kemungkinan dialami adiknya.

"Saya diminta datang untuk mengidentifikasinya," tandas Imawati.

Usai diidentifikasi, ketiga jenazah dibawa ke Persemayaman Adiyasa Surabaya. Saat ditanya, Imawati menyatakan masih menunggu putri dari adiknya tersebut untuk diputuskan, apakah akan dikremasi atau dimakamkan.

"Anaknya masih di luar kota saat saya hubungi. Semuanya terserah dia nanti," ujarnya.

Imawati mengatakan adik dan iparnya memiliki usaha jual-beli perhiasan dan emas di Pasar Krian. Anak sulungnya merupakan dokter lulusan Universitas Brawijaya (UB). ***