BATAM - Sahreza, 14, anak nelayan Pulau Kasu, Batam, Kepulauan Riau ini meregang nyawa setelah sampan yang ditumpanginya ditabrak lari salah satu speed boat, Kamis (1/9) malam lalu. Sedangkan ayahnya, Salim bin Daud yang juga berada di sampan yang sama selamat dan tidak mengalami luka. Sahreza, siswa kelas III SMP ini diduga meninggal dunia karena mengalami benturan hebat di bagian kepala saat tabrakan terjadi.

Sebelum tabrakan, Salim dan Sahreza anaknya tengah memancing ikan sotong di perairan depan Pulau Kasu. ''Tak jauh kok dari kampung kami mereka mancing pakai sampan,'' ujar ketua Karang Taruna Pulau Kasu, Dani.

Sekitar pukul 23.00 WIB tiba-tiba kapal kayu yang digunakan Salim dan anaknya mendadak ditabrak sebuah Speed Boat yang berkecepatan tinggi.

''Speed Boat itu sepertinya Speed Boat penyelundup cepat kali lajunya kayaknya pakai mesin 200 dan mesinnya ada tiga,'' ujar Dani.

Tabrakan tersebut mengenai persis di bagian depan sampan milik Salim dan di bagian depan sampan itu ada Sahreza. ''Anak Pak Salim terlempar jauh karena tabrakan itu,'' ujar Dani lagi.

Tabrakan itu dikatakan Dani memang dilihat warga pulau Kasu lainnya karena memang lokasi tabrakan persis di depan perkampungan Pulau Kasu. ''Kami coba datangi, tapi speedboat itu malah kabur ke arah Selatan,'' ujarnya.

Warga yang mendatangi lokasi kejadian hanya bisa menolong kedua korban sebab warga mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengejar speedboat yang menabrak itu. ''Kami bawa kedua korban ke rumah sakit, tapi anaknya tak bisa tertolong lagi,'' ujar Dani.

Kejadian itu sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian Belakangan Padang dengan harapan agar speedboat penabrak bisa ditemukan dan pengemudi speedboat bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.

''Polisi dan TNI AL sudah datang juga untuk minta keterangan, tapi sampai sekarang belum ada kabar kelanjutan penyelidikan speedboat misterius itu,'' ujar Dani. ***