JAKARTA - Berawal dari beredarnya pesan berantai dari WhatsApp, Polda Metro Jaya mengamankan seorang sopir pribadi bernama Ahmad Asri (26) yang diduga sebagai pelaku pencabulan terhadap siswi SMP yang merupakan anak majikannya.

"Pertama berdasarkan info pencabulan lewat broadcast pesan. Dari situ kami melakukan penyelidikan dan ditemukan pemilik mobil B 8509 HO beralamat di Kedoya an Silviana," kata Kanit V Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu, Rabu (24/8/2016).

Polisi melakukan pengamanan terhadap sopir mobil tersebut atas nama Ahmad Asri (26) yang beralamat di kampung Sukaherang Desa Gemuruh Lebar, Banten.

"Sopir yang diamankan bernama Ahmad Asri. Sedangkan anak yang difoto oleh sopir itu adalah (inisial) A (15) tahun, pelajar SMP Santa Llorensia Alam Sutra," jelasnya.

Ia menjelaskan, pelaku sudah 6 tahun bekerja dengan orang tua korban sebagai sopir pribadi.

"Pengakuannya saat dia begitu, si anak hanya ketawa-ketawa. Ibu korban juga tidak bersedia melapor. Tapi yang penting kami sudah quick response terhadap viral tersebut," katanya.

Polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah handphone merk Samsung milik tersangka.

"BB (barang bukti) handpone Samsung. Selanjutnya dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diinterogasi," jelasnya.

Diketahui pengungkapan ini bermula saat anggota menerima info lewat broadcast pesan. Broadscast itu berisi: ''Kemaren Senin, 22 Agustus 2016, lagi dalam keadaan macet, di depan saya ada mobil (B8509HO) yang kacanya tidak begitu gelap, terlihat ada supir dan seorang anak perempuan kecil yang duduk di belakang kiri. Saya berasa aneh sewaktu si supir mengacung-acungkan dan menggerakkan jari tengahnya ke arah belakang. Gak lama kemudian, si anak itu mengangkat kaki ke senderan kepala tempat duduk depan. Setelah itu si supir mengeluarkan HP dan memoto ke arah selangkangan anak itu. Dalam keadaan masih macet, si supir memaling ke belakang dan menundukkan kepalanya ke bawah dan ke belakang. Melihatnya memuakkan sekali. Mohon di bantu BC supaya si pemilik mobil, orang tua anak itu bisa cepat menginvestigasi kejadiaan tersebut. Jangan sampai kejadian itu dibiarkan dan laporkan ke pihak berwajib. Terutama bagi yang punya anak perempuan, hati-hati lah dalam mengantar jemput anak anda, jangan biarkan anak tidak ditemani. dan hanya berdua dengan supir''.***