JAKARTA - Kasus makam fiktif mendapat perhatian khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Kemarin dia  melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat. 

Kedua TPU tersebut, yaitu TPU Karet Bivak dan TPU Karet Pasar Baru Barat (KPBB). Di sana Djarot langsung geram melihat temuan sejumlah makam fiktif.

TPU pertama yang disidak Djarot adalah TPU Karet Bivak. Saat tiba disana, sudah ada Camat Tanah Abang Hidayatullah dan Lurah Karet Tengsin Ikhsan Kamil serta Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat Munjirin. Djarot langsung menanyakan jumlah makam fiktif yang ada di TPU Karet Bivak dan tindakan yang telah dilakukan pihak pengelola TPU.

Ketika disampaikan Munjirin, hanya ada satu makam fiktif di TPU Karet Bivak, Djarot menyatakan tidak percaya.

Ia pun meminta, Munjirin beserta kepala pengelola TPU Karet Bivak mengecek kembali makam fiktif di kawasan pemakaman yang memiliki kapasitas sekitar 47.000 unit makam.

“Telusuri lagi, tidak mungkin cuma satu makam. Ini yang baru ditemukan baru satu makam fiktif. Ini pasti ada permainan dengan perawat makam. Coba cek lagi ya. Nggak mungkin cuma satu,” kata Djarot di TPU Karet Bivak, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (3/8).

Mantan Wali Kota Blitar ini meminta makam fiktif tersebut segera dibongkar. Sehingga dapat memberikan kesempatan bagi warga yang memerlukan makam tersebut untuk memakamkan kerabat atau keluarga yang meninggal.

”Tugasmu harus membongkar itu. Siap nggak? Harus siap lah. Karena satu saja yang fiktif dapat mengurangi jatah orang,” ujarnya.

Selain membongkar, pihak TPU Karet Bivak harus menelepon ahli waris dari makam fiktif itu. Untuk mengetahui makam fiktif itu benar sengaja dipesan dan untuk dapat mengetahui oknum pemesanan makam fiktif.

Setelah melihat makam fiktif di TPU Karet Bivak, Djarot sidak ke TPU Karet Pasar Baru Barat yang hanya berjarak 500 meter dari TPU Karet Bivak. Di sana, Djarot dilaporkan adanya sembilan makam fiktif.

Djarot pun dibawa ke salah satu makam fiktif di TPU tersebut oleh Kepala Pengawas TPU KPBB, Sandra N. Makam fiktif itu tercatat dengan nama Bayi Bambang. Makam tersebut berada di samping almarhum bernama Bambang.

“Di sini yang tercatat bayi Bambang. Tapi di dalamnya nggak ada isinya. Ketika kami telusuri, ternyata keluarganya menyiapkan makam untuk isteri dari almarhum Bambang ini. Saya sudah mengirimkan surat ke ahli waris. Tapi dia nggak mau datang. Tetapi dia mengatakan bongkar saja makam itu, tidak apa-apa,” kata Sandra.

Di TPU Karet Pasar Baru Barat (KPBB), Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Djarot juga turut ikut membongkar makam fiktif yang ditemukan.

Makam fiktif tersebut dipasang batu nisan dengan nama Soegiri bin Ciptoredjo. Tetapi setelah diselidiki, tidak ada nama tersebut tercatat dalam data makam di TPU KPBB. Makam fiktif tersebut berada di Blad 15.

Melihat itu, Djarot pun meminta pengawas TPU KPBB untuk membongkar makam fiktif tersebut. Kemudian Djarot meminta alat pacul dari seorang petugas harian lepas (PHL) yang membawa pacul. Lalu dia pun memacul tanah untuk membongkar makam fiktif tersebut. Dan nisan palsu tersebut dicopot dari makam fiktif itu.

”Kita harus segera bongkar makam fiktif ini. Dengan begitu, tidak ada yang berani mengaku-aku makam ini. Harusnya kan bisa digunakan bagi orang yang membutuhkannya,” kata Djarot.

Setelah ia memacul makam fiktif sekitar lima menit, pembongkaran makam itu dilanjutkan oleh Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Munjirin. Kemudian dilanjutkan oleh dua petugas PHL yang berada di sana.

”Ya sudah diteruskan ya,” ujarnya kepada dua PHL tersebut. Mantan Wali Kota Blitar ini meminta Munjirin bersama Kepala Pengawas TPU KPBB, Sandra N, segera membongkar delapan makam fiktif lainnya yang ada di TPU tersebut.

”Ini kan baru satu yang kita bongkar hari ini. Saya minta yang delapannya lagi segera dibongkar ya. Semuanya total ada sembilan makam fiktif di sini,” tegasnya.***