MEDAN - Sebanyak 93 jamaah umrah asal Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh terlantar di lantai II Bandara Kualanamu sejak Jumat (10/6/2016) kemarin. Para jamaah umrah ini gagal berangkat diduga ditipu oleh biro perjalanan (travel) yang bernama Azizi.
Salah seorang jamaah umrah Bukhori (40) menerangkan, jika mereka berangkat dari Banda Aceh menggunakan empat bus dan tiba di Bandara Kualanamu sekira jam 05.00 WIB. Namun sesampainya di Bandara Kualanamu, tidak satupun petugas travel yang menemui mereka padahal sebelumnya, Rabu (8/6/2016) pihak travel memastikan jika petugas travel akan menyambut mereka di bandara. 
 
”Kami berangkat dari Banda Aceh dengan biaya sediri, namun sesampainya disini pihak agen tidak ada yang menemui kami padahal sebelumnya sudah janji jika mereka yang akan menyambut kami di Bandara Kualanamu,” kesalnya.
 
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pembatalan ini merupakan kali ketiga. Dimana pembatalan pertama di bulan Mei 2016, pembatalan kedua pada 8 Juni, dan terakhir hari ini. "Sebelumnya kami sudah dua kali batal berangkat dan hari ini yang ketiga, kami direncanakan chek in sekira jam 8 pagi tadi ,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pimpinan romobongan sudah berusaha menghubungi (menelepon) pimpinan travel Azizi, yakni Nazla Lubis namun tidak tersambung. Bahkan saat dicek ke kantornya yang beralamat di Jalan Sutomo Ujung, Medan ternyata kantornya sudah tutup. "Kami sudah membayar lunas paket umrah selama delapan hari ini sebesar Rp20 juta per orang diluar biaya bus dari Aceh ke Bandara Kualanamu,” tegas Bukhori.
 
Ditanya kenapa bisa tertipu dengan jumlah sebanyak itu, Bukhori mengaku mereka mendaftar melalui salah seorang ustad yang merupakan perwakilan di Aceh. Saat mendaftar sudah sangat percaya pada travel yang akan membawa mereka umroh tersebut. "Untuk sementara kami akan menginap di bandara sambil berkordinasi dengan pihak travel, kami tetap menuntut diberangkatkan sesuai dengan janji pihak travel,” kata Bukhori.

Dirinya pun mengaku malu jika batal berangkat pasalnya mereka sudah ditepung tawari saat akan berangkat dari rumah masing-masing. "Kami merasa malu bukan karena persoalan uangnya, tapi kami sudah ditepung tawari saat akan berangkat dari rumah masing-masing ternyata sampai di sini tidak berangkat. Kami menuntut supaya bisa diberangkatkan dengan semestinya," jelasnya. 
 
Untuk memastikan kabar tersebut, ‎Duty Manajer Bandara Kualanamu M. Syukur yang dikonfirmasi membenarkan adanya jamaah umrah dari Aceh belum diberangkatkan pihak agen travel yang bertanggung jawab atas keberangkatan para jamaah. ”Saya dapat laporan jemaah umrah masuk tadi pagi, cuman laporan secara resmi belum masuk sama kita,” cetusnya.

Untuk sementara pihaknya menempatkan para jamaah di lantai II untuk istirahat sementara, sembari mengurus persoalan mereka ,” mereka ditempatkan di lantai II untuk istirahat,” tegas Syukur.
 
Hingga berita ini diturunkan, para jamaah umrah yang rata-rata umur diatas 40 tahun, masih menuggu proses penyelesaian keberangkatan, sebagian ada yang tidur istirahat beralaskan ambal yang disediakan oleh pengelola bandara.