YOGYAKARTA - Jelang Ramadan, genk motor di Yogyakarta kembali berulah. Mereka mengamuk dan melakukan aksi brutal dengan melakukan pengeroyokan kepada pengguna jalan yang baru pulang dari tradisi Padusan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul. Sedikitnya tujuh orang luka akibat tersabet senjata tajam dan batu, Minggu (5/6/2016).

Padusan adalah adalah tradisi mandi dengan niat membersihkan/mensucikan diri sebelum bulan Ramadhan atau semacam tradisi "balimau".

Aksi brutal ini dilakukan sekira pukul 13.00 WIB oleh 50-an motor rombongan yang menggunakan kaos warna hitam bertuliskan 'holigan To Fight Brotherhood Yogyakarta'. Mereka melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap pengendaraa yang ditemuinya.

Salah seorang korban, Diki (16) warga Sleman, mengaku dirinya baru pulang dari tradisi Padusan di Pantai bersama temannya dengan menggunakan 13 sepeda motor. Sesampainya di JJLS, Planjan, Saptosari dirinya bertemu puluhan kendaraan yang memenuhi jalan.

"Padahal saya sudah bilang kalau saya ini anak SMP, mereka menjawab tidak peduli dan terus memukuli saya dan teman-teman. Bahkan saya sempat akan disabet sabit tetapi saya menghindar," papar Diki di RSUD Wonosari Gunungkidul.

Akibat penganiayaan itu, Diki mengalami luka di lengan kanan dan punggung terkena sabetan gir.

Korban lainnya Rio (16), yang juga warga Sleman mengaku dirinya sudah mencoba lari namun kaki kanannya tersabet pedang dan harus mendapatkan beberapa jahitan. Hal serupa juga didapati oleh Rozi (16) yang terkena sabetan pedang di bagian kaki. Sedangkan Farhan terkena tongkat di bagian pelipis kiri. Sementara korban lainnya, Daniel (14) dan Amar (15) terkena batu.

"Kunci motor saya dibuang pelaku, saya lari ke hutan, teman-teman yang lain ada yang melarikan diri ke rumah penduduk," kata Rozi.

Korban lainnya, Ramadhan (15) dan Surahman (15) Warga Sleman, mengatakan, dirinya pulang dari Pantai Pok Tunggal bersama 23 orang temannya. Saat bertemu rombongan genk tersebut ada sebagian yang memilih balik. Pun demikian dengan dirinya.

Namun. saat akan balik, dirinya dikejar dan ditendang oleh salah satu pelaku hingga terjatuh. "Waktu itu saya balik kanan, tiba-tiba ditanya, ‘kamu anak mana, saya jawab Sleman’. Mereka langsung nendang kami," kata Ramadhan.

Setelah mengetahui dirinya terjatuh, mereka pergi meninggalkan dirinya dan temannya. Ia mengalami luka kaki dan tangannya. Surahman harus mendapatkan perawatan medis karena luka di bagian pundak, tangan serta kakinya. ”Saya masih menunggu orangtua saya ke sini dari Sleman,” ucap Surahman.

Dari informasi yang dihimpun, polisi berhasil menangkap beberapa orang pelaku.***