DENPASAR - Ita Haumin (26) masih tergolek lemas di ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar. Wanita asal Sumba NTT itu baru saja selesai menjalani operasi setelah mengalami luka robek pada bagian leher dan tusukan di bagian perutnya.

Ita menjadi korban penganiayaan pria bernama Lega karena tak mau menerima cinta pria tersebut. Informasinya, Ita yang tinggal di Jalan Uluwatu 66 X, Lingkungan Tengah Pecatu, Jimbaran, Badung, Bali, ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu untuk kemudian dirujuk ke Sanglah Denpasar, lantaran lukanya cukup serius.

"Ita tidak mau menjalin hubungan serius dengan si Lega. Begitu ditolak, tidak tahu bagaimana kejadiannya langsung disayat lehernya Ita dan ditusuk perutnya oleh Lega," ungkap rekan korban di RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu (21/5) Bali.

Informasi yang diterima, hubungan antara Ita dan Lega sudah terjalin selama tiga bulan. Keduanya sama-sama bekerja di sebuah toko bangunan di Jimbaran, Kuta Selatan. Bahkan keduanya yang juga satu daerah asal ini oleh rekan sesama karyawan dianggap sudah terjalin hubungan asmara.

"Ternyata selama tiga bulan ini, masih masa Pdkt (pendekatan). Kita semua kira mereka berpacaran, ternyata saat itu si Lega minta kepastian dan ditolak oleh Ita," tuturnya lagi.

Diduga sakit hati karena perjuangannya mendapatkan hati Ita selama ini ditolak, membuat Lega naik pitam. Lega tanpa berpikir panjang mengambil pisau dan menggorok leher wanita pujaan hatinya. Tidak hanya itu, perut Ita juga ditikam.

"Sebelumnya mereka sempat cekcok. Selang berapa saat, tuan kos lihat ke lantai dua dan melihat korban tergeletak bersimbah darah. Saya langsung bawa Ita ke RS Kasih Ibu untuk dirawat, pemilik kos lapor ke Polsek Kuta," ujar seorang rekan korban dan pelaku.

Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra, menjelaskan, sebelum terlibat pertengkaran, korban dan pelaku membicarakan kelanjutan hubungan asmara keduanya. Diduga pelaku yang sakit hati membawa pisau dapur dari tempat kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Gang Gasing Mas, Jimbaran.

"Saat pacaran korban pernah minta uang kepada pelaku sebesar Rp 300 Ribu. Karena putus, pelaku meminta kembali uang itu, namun korban tidak mau mengembalikannya. Dari situlah muncul pertengkaran sampai leher dan perut korban disayat," ujar Wayan Latra.

Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur. Syukurnya saat dihubungi untuk dipancing bertemu, pelaku menurut. Polisi harus menyamar sebagai tukang ojek dan berhasil meringkusnya di Ubung Denpasar.

"Saat ini pelaku sudah kita lakukan pemeriksaan. Masih tinggi pengembangan lebih lanjut," pungkasnya.***