JAKARTA – Menjadi mahasiswa di kampus negeri tentu memberi kebanggan. Apalagi jika status itu disandang di usia amat belia, 14 tahun.
Prestasi tersebut disandang Syarifah Salsabila. Melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016, dia diterima sebagai calon mahasiswa termuda yang diterima Universitas Airlangga pada program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Gadis yang akrab disapa Sabila ini memulai pendidikan formalnya di usia kurang dari lima tahun. Lulus SD, Sabila pun meneruskan studi di SMP dan SMA melalui kelas percepatan. Sabila lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Saat ini, Sabila masih menjadi santri di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto, Surabaya.

"Sejak kelas dua SD, Sabila selalu masuk peringkat dua besar di kelasnya," kata ibunda Sabila, Menik Sugiarti, seperti dilansir laman Unair, Sabtu (21/5/2016).

Tidak hanya unggul secara akademis, dara kelahiran 30 Juli 2001 itu aktif dalam berbagai kegiatan ekskul seperti simulasi cerdas cermat dan Tari Saman. Bahkan, Sabila telah menghafal lima juz Alquran.

"Dia pernah menjadi juara satu pada kompetisi perlombaan MTQ cabang tahfidz quran yang diadakan Yayasan Ammanatul Ummah, Surabaya," imbuh Menik.

Sebelum memilih Unair, kata Menik, sebenarnya Sabila ingin mengambil studi Sastra Arab di Maroko. Namun dorongan sang ayah, Hadi Nurkholik, yang berprofesi sebagai guru Bahasa Arab di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, serta pamannya yang menjadi dosen di Unair membuat Sabila mengubah keputusan.

"Sebagai orangtua, jangan sampai anak terlalu dipres (ditekan-red). Saya selalu memberikan motivasi, jadilah diri sendiri, jangan jadi orang lain," tandas Menik.

(rfa)