KARAWANG - WK, seorang siswi kelas 2 sebuah SMK di Karawang, Jawa Barat, menjadi budak seks gurunya sejak setahun lalu. Akibat kebejatan gurunya itu, gadis berusia 15 tahun tersebut kini tengah hamil 6 bulan.

Didampingi orangtuanya, WK melaporkan guru pelajaran otomotif berinisial Ww tersebut ke polisi pada Senin sore, 16 Mei 2016. "Saya disetubuhi sejak kelas satu," ujar korban, di Mapolres Karawang.

Ag, ayah korban, menuturkan, kejahatan itu terungkap ketika WK diketahui hamil 6 bulan. "Ada perubahan fisik pada anak saya. Saat tidur, ibunya diam-diam menyentuh perut anaknya. Ternyata ada yang gerak-gerak," ucap dia.

Sejak Agustus 2015, WK menutupi kejahatan seksual yang menimpa dirinya. Ayah korban mengatakan, anaknya tidak berani melapor karena diancam. "Guru bejat itu mengancam akan mengeluarkan anak saya dari sekolah jika berani mengadu," ungkap Agus saat menemani WK.

Setelah didesak orang tuanya, WK akhirnya mengaku telah disetubuhi oleh gurunya. Perbuatan asusila itu pertama kali terjadi saat tiga bulan pertama WK masuk sekolah. Saat itu, pelaku mengajak korban ke rumahnya dengan dalih kerja kelompok. "Ternyata di rumah gurunya tidak ada murid lain. Setelah dicekoki minuman berisi obat, anak saya disetubuhi di bengkel pelaku." 

Korban yang merupakan warga Subang itu bersekolah di sebuah SMK swasta di Karawang. Keluarga korban sempat menemui Ww pada minggu lalu. Pertemuan itu dihadiri beberapa guru SMK. Dalam sebuah video yang direkam pihak keluarga korban, Ww mengaku telah menyetubuhi WK. "Awalnya sempat berkelit. Setelah didesak, akhirnya dia mengaku," ujar Agus.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Polres Karawang, Ajun Inspektur Satu Asep Danny, mengatakan laporan WK akan langsung ditindaklanjuti. Pasalnya kasus kejahatan seksual kepada perempuan di bawah umur meningkat. "Pada periode Januari sampai Maret 2016, ada15 kasus kejahatan seksual," katanya. ***