TANGERANG - Suasana di Kampung Nelayan Dadap Baru, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, mencekam. Ratusan warga menghadang petugas Satpol PP menggunakan aneka senjata tajam. Rencana sosialisasi penetapan Surat Peringatan kedua terkait penggusuran kawasan itu belum juga terealisasi hingga Selasa siang (10/5/2016).

Ratusan warga masih saling berhadapan dengan petugas yang diperkuat aparat Polri dan TNI hingga jumlah mereka seluruhnya lebih dari 1.000 personel. Jumlah itu jauh lebih besar dari saat sosialisasi SP-1 pada 29 April 2016.

Rencananya untuk SP-2 kali ini petugas akan menerobos masuk perkampungan warga. Tidak seperti yang pertama yang simbolis lewat perwakilan warga. "Kami akan langsung masuk perkampungan untuk mengawal petugas menempel SP-2 dirumah penduduk," kata Kapolsek Teluk Naga Ajun Komisaris Supriyanto.

Ketegangan sudah tercipta sejak Selasa pagi. Ratusan warga berteriak dan berlari mencegah petugas yang sedang apel persiapan tak jauh dari pemukiman warga. Sejumlah warga bahkan nekat menyerang petugas. Mereka mengibaskan parang, golok dan bambu runcing. Polisi yang sigap dilokasi langsung melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata.

Warga lari ketika petugas gabungan merangsek maju dengan senjata lengkap. Hingga saat ini, situasi di kawasan Dadap masih mencekam.

Pemerintah Kabupaten Tangerang hari ini, Selasa, 10 Mei 2016, menetapkan surat peringatan kedua (SP-2) untuk rencana penggusuran dan penertiban kawasan lokalisasi dan perkampungan nelayan Dadap, Kosambi. "SP-2 tetap dilayangkan hari ini, apa pun yang terjadi," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang, Yusuf Herawan, Selasa, 10 Mei 2016.

Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menutup dan menertibkan lokalisasi Dadap dan kampung nelayan Dadap pada 23 Mei mendatang. Sebanyak 387 keluarga dan 418 bangunan akan tergusur.***