BENGKULU - Nasib malang dialami Yuyun, remaja berusia 14 tahun. Siswi SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu itu menjadi korban pemerkosaan 14 orang. Setelah diperkosa Yuyun dibunuh dan setelah meninggal, gadis itu kembali digilir.

Kejadian tersebut bermula ketika korban tengah dalam perjalanan pulang dari sekolahnya. Saat itulah, korban melewati 14 orang yang tengah pesta tuak tersebut.

Korban seketika disergap dan dijadikan pelampiasan nafsu bejat keempat belas orang pelaku, lalu dibunuh. Tujuh di antara para pelaku masih di bawah umur dan sudah disidangkan.

"Hari ini 7 terdakwa pelaku perkosaan dan pembunuhan itu menjalani persidangan. Pihak kejaksaan menuntut mereka 10 tahun penjara," kata Kapolsek Padang Ulak Tanding, Kab Rejang Lebong, Bengkulu, Iptu, Eka Chandra dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (3/5/2016).

Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno, membenarkan keempat belas pelaku melakukan hal keji tersebut secara bergiliran. Hal itu disampaikan Sudarno saat dihubungi detikcom, Senin (2/5/2016).

Para pelaku yang sedang berkumpul, kata Sudarno, melihat korban pulang sekolah sendirian sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka lalu mencegat korban.

"Di situ sepi, kemudian ya terjadilah pemerkosaan itu secara bergiliran," kata Sudarno.

Polisi membekuk pemuda berandalan itu Minggu 10 April 2016. "12 pelaku ditangkap tanggal 10 April," kata Sudarno.

Dari keterangan para pelaku, kata Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno, para pelaku berkumpul sekitar pukul 10.00 WIB lalu mengumpulkan uang untuk membeli tuak. Sebanyak 14 liter tuak yang dibeli kemudian dikonsumsi.

"Pukul 12.00 WIB mereka minum tuak di kebun kemudian keluar nongkrong di pinggir jalan," ujarnya.

"Ya, agak mabuk," kata Sudarno tentang kondisi para pemuda itu.

Korban yang baru pulang sekolah, melintas di depan para pelaku yang mabuk karena minum tuak. Ketika melintas, Yuyun digoda para pelaku. Satu di antara pelaku mendekati Yuyun mencoba memeluknya. Korban berontak atas bersikap kasar pada para berandalan itu.

Rupanya sikap penolakan Yuyun membuat para pelaku emosi dan memukulnya. Beberapa kali tengkuknya dipukul, yang membuat korban terkapar. Ketika itulah, Yuyun diperkosa secara bergiliran.

Tak merasa cukup memerkosa Yuyu secara bergiliran, para pelaku kemudian memukul Yuyun hingga tewas.

Setelah tewas, pelaku kembali bergiliran memperkosa Yuyu. Setelah puas, mereka meninggalkan jasad korban begitu saja di kebun tempat mereka mabuk.

"Korban dibuang di situ, di kebun-kebun," papar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno.

Jasad Yuyun dibiarkan dalam semak belukar ditutupi dedaunan. Pada Senin (4/4) warga dan polisi akhirnya menemukan korban dalam kondisi sudah membusuk. Parahnya lagi, di antara pelaku ada yang berpura-pura untuk ikut mencari korban.

Setelah 12 dari 14 pelaku ditangkap pihak kepolisian, para pelaku kemudian diperiksa terkait kejadian ini. Tapi mereka bahkan tidak menunjukkan penyesalan malah tertawa ketika ditanyai polisi.

"Mulut saja mengatakan menyesal. Tapi kita lihat dari perangai mereka, sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan," kata Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Iptu Eka Chandra dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (3/5/2016).

"Mereka di tahanan malah tertawa. Diperiksa juga kelihatan santai. Sama sekali sikapnya tidak menunjukkan penyesalan. Saya saja geram melihat perangai mereka," imbuh Eka.***