PADANG - Aksi damai yang digelar puluhan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, menolak kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Senin (5/9), berujung ricuh setelah aparat kepolisian dan TNI mencabut paksa baliho yang dipasang mahasiswa. Tujuh mahasiswa diamankan di Kepolisian Sektor Pauh Padang.

Pantauan Tempo, puluhan mahasiswa dari Aliansi Unit Kegiatan Mahasiswa Pengenalan Hukum Politik dan Lembaga Advokasi Mahasiswa & Pengkajian Kemasyarakatan Unand ini dibubarkan secara paksa. Mereka juga terlihat dipaksa naik ke bus polisi.

Sekitar 20 mahasiswa berkumpul di pertigaan jalan kampus Unand dengan menggelar aksi dan memasang baliho yang berisi tuntutan aksi mereka. Awalnya, mereka terlihat dan tertib serta tidak mengganggu jalur lalu lintas.

Kisruh terjadi saat polisi dan anggota TNI mencabut baliho pengunjuk rasa untuk membubarkan aksi. Mahasiswa melakukan perlawanan untuk mempertahankan atribut aksi mereka. Bentrok pun terjadi dan aparat terlihat membawa paksa sejumlah mahasiswa ke bus polisi. 

"Kami ditangkap. Kami hanya aksi damai," ujar seorang pengunjuk rasa, Joni Waldi, Senin.

Menurut dia, inilah bentuk tindakan represif aparat kepolisian dan TNI. Mereka membubarkan aksi dengan paksa dan menahan sejumlah mahasiswa. 

Puluhan mahasiswa ini berdemo menolak pemberian gelar doktor kehormatan kepada Jusuf Kalla. "JK belum sepatutnya mendapat gelar honoris causa pada bidang hukum dan pemerintah daerah," kata juru bicara Aksi, Muhammad Ridho, Senin, 5 September.

Mereka memasang sejumlah baliho di pertigaan kampus Unand, di antaranya bertulisan, "Sistem Pendidikan Tinggi Belum Kelar, JK Dapat Gelar" dan "Tolak Komersialisasi Pendidikan Tinggi". Kemudian juga ada spanduk yang bertulisan, "JK Anda Saja Anti KPK".***