JAKARTA - Mantan Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Liberty Sitinjak, sudah memenuhi panggilan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Namun Sitinjak menolak menjelaskan ke media tentang isi pertemuannya dengan pihak BNN tersebut. Dia akan melaporkan hal tersebut kepada pimpinannya, yakni Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly.

Namun, ketika ditanya terkait tekanan yang didapat saat menjadi Kepala Lapas Nusakambangan, ia mengakui hal tersebut. Terutama tekanan dari gembong narkotika Freddy Budiman, yang telah dieksekusi mati beberapa waktu lalu.

"Tekanan dari Freddy Budiman? Oh ya pasti (tekanan dari Freddy Budiman) " kata Sitinjak di Gedung BNN jalan MT. Haryono, Jakarta Timur, Senin, 8 Agustus 2016.

Menurutnya, tekanan seperti itu adalah hal biasa yang dihadapinya. Karena menjadi seorang kepala lapas di Nusakambangan juga merupakan tekanan yang sangat besar. Pasalnya, tahanan yang ada di lapas tersebut adalah terpidana yang terbukti melakukan kejahatan besar.

"Soal tekanan, Nusakambangan saja tekanan buat saya. Apalagi orang-orang yang di dalam. Anda kan tahu di sana dihuni oleh berbagai warga negara toh," ujar Sitinjak.

Bahkan, selama perjalanannya memimpin lapas Batu Nusakambangan, Sitinjak tak menampik Freddy pernah menawarkan sejumlah uang yang nominalnya cukup besar untuk mempermudah urusan Freddy di dalam penjara.

"Hak Freddy menawarkan, namun hak saya juga untuk menolaknya," Sitinjak menegaskan.***