JAKARTA Seorang penumpang Wings Air rute penerbangan Ambon-Langgur, Tual, mengamuk ke kru pesawat. Pemicunya, penumpang tersebut tidak terima imbauan petugas untuk tidak membuka jendela dan melipat meja di depan kursinya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Wieko Syofyan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihak bandara dan maskapai yang mendengar adanya laporan dari maskapai Wings Air langsung meminta bantuan TNI AU untuk mengamankan penumpang pria tersebut.

"Kami bantu amankan, karena sifatnya di bandara. Jadi kami bantu fasilitasi penyelesaian masalahnya," ujar Wieko saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (9/7/2016).

Wieko menjelaskan, setelah diselesaikan dengan pihak maskapai penumpang tersebut akhirnya dialihkan penerbangannya.

"Yang bersangkutan harus berganti pesawat," kata Wieko.

Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan M Nasir Usman mengatakan, peristiwa tersebut terjadi 30 menit setelah pesawat lepas landas.

Salah seorang penumpang pesawat tidak terima saat ditegur pramugari agar menutup membuka jendela dan menutup tatakan makan di kursinya.

"Gunanya, kalau terjadi kebakaran bisa dilihat di luar, kalau tatakan ditutup agar tidak mengganggu tubuh manusia," kata Nasir saat dikonfirmasi terpisah.

Namun, penumpang tersebut tidak terima dengan imbauan salah seorang pramugari. Sampai akhirnya cekcok pun terjadi di atas pesawat.

"Akhirnya pramugari sampaikan ke pilot. Dan akhirnya pilot memutuskan untuk kembali lagi ke Bandara Patimura. Dalam hal ini pilot bertanggungjawab atas keselamatan penerbangan dan penumpang dan memilih untuk kembali," terang Nasir.

Akibat ulah penumpang tersebut, penerbangan menuju Langgur ditiadakan. Penumpang baru diberangkatkan pagi tadi.

Menurut Nasir, tidak ada proses hukum terkait insiden yang mengancam keselamatan penerbangan tersebut.

"Dari Polres, bandara, sudah memberikan pengertian kepada yang bersangkutan," kata Nasir.

Juru Bicara Lion Air Group, Andi M Saladin, membenarkan peristiwa tersebut. Namun, pihaknya masih melakukan konfirmasi mengenai rincian kronologi kejadian tersebut.***