PADANG - Kemacetan parah tak bisa dihindarkan para pemudik pada banyak titik di jalur mudik Sumatera Barat. Karena itu Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk arus mudik Lebaran 2016. Jalur itu dapat digunakan saat terjadi kemacetaan di jalur utama. "Kami sudah siapkan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan," ujar Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika Provinsi Sumatera Barat, Amran, Kamis 23 Juni 2016.

Pemudik dari Padang menuju Bukittinggi, yang ingin menghindari kemacaten di Pasar Lubuk Alung, bisa melewati jalur alternatif Simpang Mapolsek Bandara Internasional Minangkabau-Simpang Ketaping-Jembatan Lubuk Alung. Untuk menghindari kemacetan di Pasar Sicincin, bisa melewati Simpang Mapolsek Bandara Minangkabau-Simpang Ketaping-Pariaman.

Pemudik juga bisa melewati jalur alternatif Sicincin-Malalak, untuk menuju Kota Bukittinggi. Agar terhindar dari kemacetan di jalur utama, seperti di kawasan Silaing, Pasar Koto Baru, dan Padang Luar, bisa melewati jalur alternatif Sicincin-Malalak.

Amran mengatakan, kawasan Silaing biasanya dipadati kendaran saat Lebaran. Sebab di kawasan itu ada sejumlah objek wisata, seperti Air Terjun dan pemandian Lembah Anai. Jalan kawasan itu juga kecil, sehingga sering terjadi kemacetan.

Para pemudik juga bisa melewati jalur alternatif Simpang Pandai Sikek-Pasar Amur untuk menghindari kemacetan di Pasar Koto Baru. Sebab, salah satu titik kemacetan di jalur Padang-Bukittinggi adalah Pasar Koto Baru, Tanah Datar.

Bagi pemudik yang melintasi Padang-Kota Payakumbuh-Pekanbaru, atau sebaliknya yang ingin menghindari kemaceten di Kota Bukittinggi, bisa memanfaatkan Simpang Batu Pilano-Sungai Pua-Simpang Tanjung Alam. Namun, jalan di jalur alternatif tersebut cukup kecil.

Sedangkan, pemudik yang ingin menghindari kemaceten di Pasar Baso dan Simpang Piladang bisa melewati jalur Simpang Ampek Angkek Canduang-Tabek Patah-Situjuah-Payakumbuh. Jalur alternatif itu untuk menghindari kepadatan di jalur Bukittinggi-Payakumbuh-Pekanbaru. Sebab, biasanya terjadi kemaceten panjang di Simpang Piladnag dan Pasar Baso.

Amran mengatakan pemerintah kabupaten dan kota akan memasang rambu-rambu di jalur alterntif tersebut. Agar para pengguna jalan bisa memanfaatkan jalur tersebut.

Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat, Suprapto mengatakan, berupaya mempercepatan pekerjaan penambalan lubang dan pemeliharaan jalan. Rencananya, sebelum H-7 semua pengerjaan jalan dihentikan.

"Kami juga menuntaskan pekerjaan struktur dan penyingkiran sisa bahan atau material," ujarnya.***