JAKARTA - Pihak TVRI memberikan penjelasan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait tayangan program Sahur Ramadhan, Sabtu (11/6) pukul 03.18 WIB. Tayangan tersebut menampilkan dua pengisi acara berjilbab dengan busana bertanda salib. Direktur Program dan Berita, Kepra Markus RA Prasetyo meminta maaf kepada umat Muslim terkait hal tersebut. Prasetyo mengaku baru menyadari busana tersebut menjadi persoalan setelah ramai diperbincanhkan di media sosial.

"Ini semua benar-benar faktor ketidaksengajaan," ujar Prasetyo di kantor MUI, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Menurut Prasetyo semua yang ada dalam acara tersebut tidak menyadari busana yang digunakan menimbulkan polemik. Karena itu, Prasetyo menegaskan, tidak mungkin hal tersebut dilakukan secara sengaja.

Sebab dalam standar prosedur pelaksanaan, TVRI, kata Prasetyo, mencoba untuk tidak ditayangkan. Hal yang menyinggung agama juga dihindari.

Produser Program dalam acara tersebut, Rita Hendri Okmawati menerangkan, bentuk asli busana tersebut tidak berbentuk salib. Menurutnya, terdapat kain yang dijadikan ikat pinggang dengan memiliki motif sama.

Sehingga mirip dengan salib umat Kristiani. "Jadi tidak disengaja, mungkin waktu itu kami ditutup penglihatannya oleh Allah," ucap Rita.***