JAKARTA - Urbanisasi yang terjadi di Indonesia, layaknya seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi, urbanisasi menambah kepadatan penduduk kota hingga menimbulkan permasalahan sosial, seperti kemiskinan. Namun, di sisi lain, urbanisasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Taufik Widjoyono mengungkapkan bahwa pihaknya memprediksi 68 persen dari penduduk Indonesia akan berpindah ke kota-kota menengah dan besar pada 2025.

"Indonesia kita sadari merupakan negara di Asia, dengan tingkat urbanisasi yang tinggi, dan sampai 2025, 68 persen penduduk akan berada di kota-kota jenis menengah dan besar," kata Taufik dalam acara Indonesia Sustainable Urbanization Multi Donor Trust Fund Discussion Forum di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa 14 Juni 2016.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan terus merancang tata kota yang baik dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tetap memerhatikan dampak lingkungan.

"Memang ada kalanya pemerintah tidak bisa mengikuti pergerakan urbanisasi, namun tantangan kita adalah memperbaiki taraf hidup, memperbaiki permukiman kumuh, dan itu tantangan," kata dia.

Ia mengaku pihaknya akan mendorong pembangunan secara merata di daerah-daerah lainnya. Fokusnya adalah untuk membangun infrastruktur, permukiman yang ramah lingkungan, dan membangun akses air bersih dan sanitasi di seluruh Indonesia.

"Dalam rancangan tata kota kita harus membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, dan itu merupakan sebuah keharusan," kata dia. ***