JAKARTA- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengumumkan hasil sidang isbat menentukan awal puasa. Hasilnya, 1 Ramadan 1437 H disepakati jatuh pada Senin, 6 Juni 2016.

"Dari hisab dan laporan petugas melihat hilal, seluruh peserta sidang isbat menyepakati pada malam hari ini kita sudah masuk Ramadan. Secara mufakat disepakati tahun 1437 Hijriah akan dimulai besok hari Senin 6 Juni 2016," kata Menag Lukman dalam jumpa pers di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2016).

Keputusan ini diambil setelah ahli dari Planetarium Jakarta memaparkan posisi hilal. Menurut Lukman, ada laporan dari 93 petugas dari 93 titik di Tanah Air.

Sidang isbat digelar secara tertutup dan dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya Kepala LAPAN Thomas Djamaludin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat KH Ma'ruf Amin, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ma'rifat Iman, dan sejumlah duta besar dari negara sahabat. Sementara itu dari Nahdatul Ulama (NU) diwakili oleh beberapa pengurus antara lain Zaki Mubarak, Zulfan Sofwa, dan Rozali Masruli.

Umat Islam bisa melakukan puasa Ramadan secara serentak. Lukman berharap kebersamaan bisa dibangun sehingga persoalan bisa disikapi secara bersama-sama.

Sidang Isbat Tertutup

Sebelum memimpin sidang isbat tadi sore, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sidang isbat dilakukan tertutup agar tidak memunculkan salah paham di kalangan masyarakat.

"Kami mengundang para kyai, ulama, tokoh-tokoh agama, pimpinan ormas-ormas Islam, akademisi dan pakar di bidang ilmu falaq untuk hadir dalam sidang isbat ini," kata Menag, Minggu.

Sidang dilakukan tertutup, menurut Menag, karena hal terpenting yang dibutuhkan masyarakat adalah hasilnya, bukan perdebatannya. Jadi, kata Menag, lebih baik untuk membiarkan suasana perdebatan menjadi panggung tersendiri.

"Perdebatan dalam isbat awal Ramadhan bukan konsumsi publik. Perdebatan para ahli, kalau dikonsumsi masyarakat umum khawatir justru berpotensi memunculkan salah faham," kata Menag.

Kementerian Agama telah menyiapkan petugas pengamatan hilal (rukyatul hilal) di beberapa titik pemantauan di Indonesia.

Jika ada yang berhasil melihat hilal, maka sidang isbat memutuskan awal Ramadhan pada Senin, 6 Juni 2016.

Sebaliknya, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadlan pada Selasa, 7 Juni 2016.

Menag berharap umat muslim Indonesia dapat mengawali puasa Ramadhan secara bersama-sama. Proses sidang isbat juga diharapkan berjalan lancar dan tidak terjadi perdebatan berkepanjangan.***