TANGERANG - Kuasa hukum para tersangka kasus pembunuhan Eno Parinah, Teddy Wahyudi, mengungkapkan ada yang janggal dengan kepribadian RAM (15). Teddy menduga anak di bawah umur itu punya kepribadian ganda.

“Saya sampai sekarang masih bertanya-tanya, apa motivasi RA sehingga membunuh Eno. Sebab, menurut pengakuan RAM, dia hanya kesal kepada korban karena tidak jadi bercinta. Kalau orang membunuh, untuk anak seumuran dia, itu masih harus didalami,” kata dia saat ditemui di mess PT Polita Global Mandiri, Kota Tangerang, beberapa waktu lalu.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pihaknya akan mendatangkan psikiater untuk memeriksa kejiawaan tersangka pembunuh Eno Parinah, yakni RAM (15), Senin (23/5/2016).

“Ya, hari Senin kami periksa kejiwaannya,” ujar dia saat dikonfirmasi, Minggu (22/5).

Hingga saat ini masih banyak pihak tidak mempercayai RAM membunuh, termotivasi karena ditolak bercinta oleh Eno Parinah.

“Nantinya, hasil pemeriksaan kejiwaan akan masuk BAP,” jelasnya.

Dijelaskannya, sampai sekarang, RAM tidak menunjukkan rasa penyesalan seperti dua tersangka lainnya, yakni Imam Pahriadi, 24, dan Rahmad Arifin, 20. Menurutnya, RAM sangat tenang.

“RAM ini sangat tenang. Kalau dua lainnya kan saat ditangkap shock. Keduanya sampai sekarang juga masih shok karena tidak menyangka bisa ditangkap polisi,” ucapnya.

Jika benar RAM mengalami kelainan jiwa bagaimana sanksi yang akan diterapkan oleh penegak hukum? Akankah RAM akan lolos dari jeratan kasus pembunuhan dan pemerkosaan RAM?

Ketenangan RA, menurut Teddy, bahkan tidak sampai di situ. Berulang kali, penyidik meminta keterangan RAM, jawabannya pun tetap sama dan konsisten.

“Polisi beberapa kali tanya sama RAM. Jawabannya runut. Biar di balik bagaimana pun, jawabannya tetap sama. Kalau duanya lagi, tidak konsisten menjawab polisi. Berbelit-belit. Padahal di antara mereka, RAM ini masih SMP dan umurnya baru 15 tahun,” jelasnya.***