BANTEN - Ibu mana yang tak terpukul mendapati kenyataan anak yang kelak bisa tumbuh menjadi orang yang diharapkan, tiba-tiba berbuat keji membunuh. Itulah yang dirasakan ibu dari RAM (15), siswa SMP El-Marzukiyah, Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang menjadi salah satu tersangka pembunuhan Eno Parihah (19). 

Ibu korban yang tinggal di Gang Musala Mustaddin, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, mendadak jatuh sakit dan terpaksa harus dirawat di sebuah rumah sakit setelah mengetahui anaknya menjadi tersangka pembunuhan keji Eno Parihah di Mes PT Polypta Global Mandiri di Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

"Iya, kasian ibunya sakit sampe masuk rumah sakit. Makanya rumahnya kosong kan sekarang," ungkap Umayyah (45), tetangga pelaku.

Menurut Umayyah, tetangga semua mengetahui ibu RAM langsung dilarikan ke rumah sakit setelah tersiar kabar anaknya ditangkap karena terlibat pembunuhan keji. Mereka juga mendadak tertutup dan menghilang dari kediaman.

"Kalau rumah sakitnya saya kurang tau, soalnya pas semenjak kejadian itu keluarganya makin tertutup," ungkapnya.

Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka yakni RAL alias A, RAF dan IM yang tak lain pacar korban dalam kaksus pembunuhan sadis terhadap Eno Parihah.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tangerang AKBP Sutarmo, sebelum terjadi pembunuhan, Imam menghubungi korban yang diketahui sudah dijodohkan dengan lelaki lain pilihan orang tua korban.

“Memang adanya unsur perjodohan korban itu menjadi pemicu,” kata Sutarmo.

Sutarmo mengatakan, Imam menghubungi korban lewat SMS dan meminta bertemu untuk memeluk dan menciumnya untuk yang terakhir kali.

“Karena itu saat Imam datang ke mess, korban membukakan pintu untuknya. Imam juga sempat minta untuk berhubungan badan, tapi ditolak oleh korban,” katanya.***