TANGERANG - Kasus pembunuhan terhadap Eno Parihah, seorang pekerja pabrik yang ditemukan tewas di kamar mess PT Polita Global Mandiri di Kampung Jatimulya RT 01/RW 04, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang, Provinsi Banten sangat mengejutkan banyak pihak. 

Korban ditemukan meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan. Dengan kondisi hampir tanpa busana, sebuah gagang pacul tertancap di alat vitalnya. Mengerikan!

Polda Metro Jaya pun menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah RAM, IH dan RA.

Beberapa fakta menarik yang terkuak dalam kasus pembunuhan tersebut. Berikut di antaranya:

1. RAM adalah bocah 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP

Meski masih di bawah umur, kekejian RAM tergolong sangat luar biasa. Dia tega menancapkan gagang pacul ke alat vital Eno Parihah (19) hingga tewas. Saat menjalankan aksinya, RAM dibantu dua kawannya IH (24) dan RA (20).

2. RAM dan Eno baru berkenalan sekitar sebulan

Setelah menjalani hubungan yang singkat itu, keduanya menjalin janji untuk saling bertemu di kamar Eno di Mess PT Polita Global Mandiri di Kampung Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang.

3. Ciuman oke, bercinta no way

Di kamar tersebut, muda-mudi itu saling memadu kasih. Menurut pengakuan RAM, di dalam kamar itu mereka saling berciuman. Tapi saat diajak bercinta, Eno menolaknya. Alasannya takut hamil.

4. Geram karena Eno menolak bercinta

Karena Eno menolak bercinta, RAM marah. Bahkan, saat IH dan RA, keduanya malah membantu RAM untuk menganiaya Eno.

5. Tak ada pisau, cangkul pun jadi

Setelah ketiganya berada di dalam kamar korban, IH langsung membekap wajah korban dengan bantal dan menyuruh RAM mencari pisau di dapur. Karena di dapur tidak ada pisau, selanjutnya tersangka keluar kamar dengan maksud mencari benda selain pisau.

Ia melihat pacul yang berada tidak jauh dari kamar korban. Tanpa pikir panjang, RAM mengambil cangkul tersebut dan kembali lagi ke kamar korban.

6. Sempat tak tega usai memacul kepala Eno

Saat tersangka sampai di dalam kamar dengan cangkul, Eno masih dibekap bantal oleh IH, sedangkan pelaku lainnya RA memegang kakinya. IH menyuruh RAM memukulkan cangkul tersebut ke arah Eno. RAM pun menurutinya. Satu pukulan dengan cangkul mengena di kepala Eno. RAM berdalih sempat keluar kamar karena merasa tidak tega melihat kondisi korban.

7. Gigit payudara kiri Eno

Karena RAM masih kesal dengan perlakuan Eno yang menolak diajak berhubungan badan, ia pun mengigit payudara korban sebelah kiri hingga membekas. Beberapa kali pukulan pun sempat dilayangkan ketiga orang itu. ***