BENGKULU - Yuyun, siswi SMP berusia 14 tahun menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan 14 pemuda di Bengkulu. Sejak Yuyun meninggal, meja yang biasa digunakannya di ruang kelas di SMPN 5 Satu Atap Rejang Lebong, selalu basah.

Belakangan kursi dan meja yang biasa ditempati Yuyun diganti dengan yang baru, namun dibiarkan kosong.

"Bangku dan meja Yuyun sudah satu bulan sengaja dikosongkan atas permintaan teman satu kelasnya. Agar dapat selalu dikenang," kata Wali kelas Yuyun di SMPN 5, Teguh, ditemui Sabtu (7/5/2016).

Yuyun duduk paling depan di sebelah kiri, tepatnya di dekat pintu masuk. Sejak Yuyun ditemukan meninggal, meja belajarnya selalu basah dan lembab. Padahal, atap di ruang kelas itu tidak bocor. Itu sebabnya pihak sekolah menggantinya dengan yang baru.

Teguh mengatakan Yuyun merupakan siswi cerdas. Yuyun meraih peringkat ketiga dari 32 siswa. Teman sekelasnya amat merindukan almarhumah.

Di sekolah itu sebenarnya sudah biasanya saling membantu mengantarkan pulang sesama siswa menggunakan sepeda motor. Namun, pada Sabtu 2 April, hari nahas bagi Yuyun, motor yang biasa mengantarnya mengalami kerusakan. 

Saat itu, Yuyun juga harus pulang agak telat karena mendapatkan giliran piket. Yuyun sebenarnya sempat ditawari salah satu guru untuk diantar menggunakan sepeda motor, namun ia tolak. Tak seperti biasanya, saudara kembar Yuyun, Yan, juga tak bisa menjemput dia. 

Yuyun akhirnya berjalan kaki sendiri melewati hutan. Di tengah jalan dia dicegat 14 pemuda yang tengah mabuk. Pemerkosaan disertai pembunuhan pun tak terhindarkan. Sejak peristiwa itu,  Yan, tak mau berangkat ke sekolah.

Sebanyak 12 orang tersangka sudah ditangkap polisi. Mereka antara lain Da, 17; De, 17; SP, 16; AP, 17; Fe, 17; Al, 17; Er, 16; kemudian lima tersangka dewasa To, 19; Su, 19; Bo, 20; Fa, 19; dan Za, 23, serta dua pelaku lainnya yang masih buron, yakni F dan J. Semua pelaku tinggal di desa yang sama dengan Yuyun. Tujuh pelaku masih berstatus anak di bawah umur. Satu di antaranya adalah kakak kelas korban. ***