BENGKULU- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menemui para pemerkosa dan pembunuh Yuyun di Mapolres Rejang Lebong, Jumat (6/5/2016). Saat itu Mensos mendengarkan pengakuan mengejutkan dari para pelaku. Mereka tak hanya mabuk tuak, tapi juga baru usai menonton video porno saat memperkosa Yuyun.

“Saya tanya kepada anak anak itu, apa betul mereka habis minum? Katanya iya. Lalu mereka juga rupanya suka menonton video porno,” kata Khofifah. Menurutnya berdasarkan pengakuan pelaku, mereka sering kali mengakses konten-konten pornografi itu melalui telpon genggam.

Sementara orang tua meraka, lanjut Khofifah, tidak bisa mengakses link internet yang sering mereka buka. Fungsi pengawasan orangtua atas akses internet anak-anak ini, kata politikus PKB ini, tidak ada. “Mudahnya akses terhadap pornografi ini, berarti ada tugas Kominfo yang harus dimaksimalkan, untuk memproteksi anak-anak kita dari konten pornografi,” kata Khofifah.

Pengakuan para pelaku ini membenarkan kecurigaan warga sekitar terhadap aktifitas dari para pria yang sebagian besar pengangguran tersebut. "Di tempat itu sinyal (telepon) paling kuat. Para pemerkosa itu sering berkumpul di tempat itu, saya curiga mereka tidak hanya nongkrong saja di sana tapi juga nonton video porno," ujar Widyastuti, tetangga YY yang juga bidan di desa tersebut.

"Mereka sering membeli kartu perdana dan isi pulsa di warung saya. Saya sempat curiga juga, mengapa mereka sering sekali beli pulsa di sini, karena kan mereka tinggal di desa sebelah," tuturnya.

YY merupakan siswi SMP 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, yang mengalami kejahatan seksual kolektif oleh 14 orang pelaku yang mengakibatkan kematian, pada 2 April 2016 lalu.***