ORANGTUA mana yang tidak hancur perasaannya ketika buah hati tercinta menjadi korban kekerasan seksual oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tapi, jika nasi sudah menjadi bubur, maka orangtua perlu mengambil tindakan untuk menyelamatkan anak. Baru-baru ini kekerasan seksual terhadap anak terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. Seorang anak berusia 9 tahun, berinisial P disobek vaginanya dan klitorisnya dijadikan tumbal untuk praktik ilmu hitam.

Pelakunya tak lain adalah orang di sekitar lingkungan tempat tinggal anak tersebut yang rumahnya hanya berjarak 200 meter. Tindakan pria keji tersebut ditengarai oleh ilmu hitam yang sedang dipelajarinya, sehingga menuntut seseorang gadis untuk dijadikan tumbal.

Pada peristiwa ini, nyawa bocah tersebut masih bisa diselamatkan meski ia harus mengalami disfungsi seksual. Kondisi anak yang mengalami trauma berat, butuh penanganan psikologis yang sangat tepat. Peran orangtua untuk penyembuhan juga penting sebagai support sistem pada diri si anak.

“Dukungan orangtua saya rasa sangat berarti untuk menemani dan menyembuhkan perasaan anak. Selalu ada di samping anak untuk membangun kekuatan, terlebih jika kepercayaan diri sudah hancur,” ucap Arist Merdeka Sirait.

Selain itu, tututan terhadap korban juga harus terus berjalan. Meski sudah ditangani oleh pihak berwajib, orangtua juga perlu mengikuti kelanjutan kasus ini agar tuntutan tersampaikan.

“Untuk memberi keterangan kondisi anak, orangtua sangat diperlukan. Semoga orangtua korban juga diberi kekuatan untuk memantau kasus ini sampai tuntas dan semua tuntutannya terpenuhi untuk menghukum pelaku seberat-beratnya,” tukas pria berdarah Batak ini.