JAKARTA - Tak sedikit orang mengonsumsi makanan sambil melakukan kegiatan lain, misalnya saja meeting. Hal tersebut kerap dilakukan sebagai selingan 'hiburan'. Lantas, apakah ini baik bagi tubuh? "Sebetulnya makan itu apa sih? Makan itu kan sebagai salah satu cara bertahan hidup, tapi sekarang malah dijadikan sebagai 'rekreasi'," ungkap Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum usai acara Pesta Rakyat Anak Indonesia di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah, Jakarta Barat, baru-baru ini.

"Ya kalau meeting, ya meeting. Kalau makan, ya makan kan ada jam makan sendiri," tambah dokter sekaligus penulis buku 'Anak Indonesia Sehat' ini.

dr Tan mengatakan tubuh bisa menjadi sakit ketika jam makan diubah, termasuk ketika jam makan digabungkan dengan jam meeting. Menurut dr Tan, bukan tak mungkin ketika orang sering mengganti makna makan sebagai 'hiburan', sebenarnya ia butuh rekreasi yang nyata. 

Ketika seseorang terbiasa mengganti makna kegiatan makan sebagai rekreasi, bukan tak mungkin seseorang justru mengalami kegemukan. Sebab, tubuh tak lagi terbiasa mengalami tanda kapan ia benar-benar lapar dan butuh asupan.

Nah, ketika tubuh menggemuk, banyak orang ingin tubuhnya kurus. Diet pun dilakukan. Namun, saat diet dilakukan sembarangan, bukan tak mungkin timbul risiko seseorang justru akan lebih banyak makan dan mengalami diet yoyo.