Setiap orang tentu pernah mengalami bermimpi melakukan aktivitas seksual. Mimpi semacam itu bisa membuat kita merasa malu, kaget, atau justru bahagia, saat terbangun. Kita memang tak bisa merencanakan isi mimpi, termasuk mimpi berbau seksual.  Yang bikin malu atau mengejutkan adalah jika orang yang menghiasi mimpi kita adalah sosok yang sama sekali tak kita anggap menarik atau justru musuh di dunia nyata.


Mimpi memang bisa menggambarkan harapan terpendam seseorang, tapi dalam hal bunga tidur yang berbau seksual maknanya bisa lebih rumit dibanding sekedar desakan keinginan.

Selama berabad-abad manusia berusaha mengartikan pesan mimpi. Kebanyakan memang berbau astrologi dan pseudoscience. Banyak juga pakar yang menyebutkan mimpi sama sekali tak punya arti khusus karena sifatnya yang acak.

Psikolog dan penerjemah mimpi dari Skotlandia Ian Wallace memiliki pendekatan berbeda dalam hal ini. Ia menganalisa bahasa untuk mengartikan sebuah mimpi.

Menurut Wallace, dengan mendengarkan bahasa dan istilah yang dipakai kliennya untuk menjelaskan sebuah mimpi, membantunya menggali apakah mimpi itu terkait dengan dunia nyata.

"Seks adalah tema mimpi yang sering saya dengar dari klien. Tetapi kebanyakan merasa malu atau segan untuk menceritakan mimpinya, terutama jika mimpinya melibatkan seseorang atau sesuatu yang dianggap tidak layak," katanya.

Wallace mengatakan, seringkali seks adalah metafora untuk sesuatu yang lebih dalam.

"Jika Anda hanya memikirkan tentang simbol seks dan imajinasi, Anda akan bisa melihat bahwa semua itu tentang kreativitas. Seks adalah sesuatu yang naluriah. Ini tentang kemampuan kita membuat sesuatu," paparnya.

Menurutnya, bukan aksi seksual yang penting, tetapi makna di balik metafora seks. "Semua hal tentang seks adalah tentang menciptakan sesuatu," katanya.

Ia memberi contoh, tujuan utama dari seks adalah menghasilkan keturunan. Saat kita menciptakan sesuatu, kita sering bicara tentang 'mengandung ide', dan ketika ide itu muncul, kemudian akan menjadi kelahiran cinta.

Bermimpi kegiatan seksual bisa diartikan sebagai hasrat menciptakan sesuatu, dan melakukan sesuatu yang intim dengan seseorang yang seharusnya tidak mungkin, misalnya atasan atau rekan kerja, bisa menyimbolkan keinginan terpendam untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dengan orang tersebut.

Selain soal penciptaan, Wallace juga menjelaskan bahwa bermimpi seks bisa menandakan proses untuk lebih memahami diri sendiri.

Seks sendiri merupakan hal yang intim, dan saat kita telanjang di hadapan orang lain, tak ada yang disembunyikan. Kita tak punya pilihan selain melihat diri sendiri sejujurnya.

"Seringkali saat kita mencoba mencari tahu siapa diri kita, kita melihat orang lain, meminta analisa dan penilaian mereka. Semua hal di dalam mimpi menggambarkan kita. Mereka atau partner seks mewakili aspek diri kita yang punya kesempatan untuk dicapai," katanya.

Tentu makna dari mimpi seks berbeda tergantung pada pasangan dan jenis aktivitasnya. Misalnya, mimpi berhubungan seks dengan teman yang  berjenis kelamin sama atau rekan kerja, tak berarti kita tertarik pada orang tersebut.

Justru mimpi seks dengan orang lain bisa menandakan kita mengagumi sifat tertentu pada orang tersebut dan berharap juga memiliki sifat tersebut.

Seks dengan orang asing atau mungkin alien, bisa menggambarkan kita secara intim berusaha mengenali aspek dalam diri yang selama ini dirasa asing.

Wallace menjelaskan, tipe mimpi seperti itu bisanya dialami oleh seseorang yang mengalami peristiwa traumatis, merasa terpisah dari bagian dirinya dan berupaya terhubung kembali.

Mimpi seks yang melibatkan perkosaan bisa menunjukkan pergulatan kekuatan dan menandakan situasi tertentu yang kita harapkan bisa kita ubah.

Seperti berbagai aspek psikologi, tafsir mimpi juga lebih dekat kepada seni ketimbang ilmiah. Walau tidur memiliki fungsi sangat penting dalam kesehatan kita, tapi tujuan dari mimpi masih belum jelas.

Meski demikian, memperhatikan mimpi sebenarnya bisa memiliki makna positif, misalnya membantu mengenali dan menghilangkan mimpi buruk berulang. Atau bahkan seperti saran Wallace, memahami diri kita seutuhnya.

Jadi, nikmati waktu istirahat, tidur nyenyak, dan bermimpilah.